HMI Komisariat Pertanian UTM Kecam Kekerasan terhadap Mahasiswa Baru, Desak Rektor Bertindak Tegas

- Jurnalis

Minggu, 10 Agustus 2025 - 13:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan.

i

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan.

BANGKALAN – Dugaan penganiayaan terhadap mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang diduga melibatkan sejumlah senior termasuk Presiden Mahasiswa (Presma) memicu kecaman keras dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pertanian UTM.

Atas dasar itu, HMI mendesak rektorat segera turun tangan mengambil langkah tegas dan transparan demi menuntaskan kasus yang dinilai mencoreng dunia pendidikan tinggi tersebut.

Peristiwa ini bermula ketika mahasiswa baru berinisial MMA, asal Desa Sera Timur, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, melapor ke Polres Bangkalan pada Rabu (7/8/2025) dini hari.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam laporannya, dengan nomor STTLP/B/168/VIII/2025/SPKT/POLRES BANGKALAN/POLDA JAWA TIMUR, MMA mengaku menjadi korban dugaan kekerasan fisik.

Ia menceritakan, dirinya dibawa paksa ke sebuah rumah kos di kawasan Perumahan Graha Trunojoyo, Telang, Kamal, Bangkalan, yang berada di belakang Kantor Bank BTN Kamal. Di sana, ia mengaku diintimidasi dan dipukul di bagian belakang kepala hingga mengalami luka bocor, memar di bahu dan lebam di mata kanan.

Lebih lanjut, aksi itu disebut terjadi setelah dirinya dipaksa menandatangani surat pernyataan terkait keterlibatannya dalam aksi protes saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Selasa (5/8/2025).

Tak hanya itu, MMA juga mengaku mendapat ancaman verbal dari pelaku berinisial MF, yang diketahui menjabat sebagai Presma UTM. “Kamu tidak akan aman selama kuliah di UTM,” ujar MF seperti ditirukan korban.

Menanggapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, membenarkan adanya aduan

“Masih kami lakukan penyelidikan,” ujarnya singkat sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Kepemudaan HMI Komisariat Pertanian UTM menyatakan kekecewaan mendalam atas dugaan keterlibatan mahasiswa senior terlebih dari pimpinan organisasi mahasiswa dalam aksi kekerasan.

Menurut mereka, kekerasan di lingkungan kampus apalagi dilakukan oleh figur yang seharusnya menjadi teladan adalah hal yang tak bisa ditoleransi.

“Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan di lingkungan kampus apalagi jika dilakukan oleh mereka yang seharusnya menjadi teladan. Dunia kampus bukan tempat adu kekuasaan apalagi dibungkus dalih pembinaan,” tegas Sayudi, perwakilan HMI Pertanian UTM, Sabtu (10/8/2025).

Selain itu, HMI mengingatkan bahwa penyampaian kritik adalah bagian dari kebebasan akademik, namun harus dilakukan dengan santun, terukur dan melalui jalur yang tepat agar tak memicu gesekan horizontal antar mahasiswa.

Oleh karena itu, HMI mendesak Rektor UTM beserta jajaran pimpinan kampus segera bertindak adil dan terbuka. Mereka menilai pembiaran kasus ini hanya akan merusak citra universitas dan menimbulkan rasa takut di kalangan mahasiswa baru.

Sayudi menegaskan, kampus harus hadir sebagai ruang aman dan inklusif bagi semua. “Jika kasus ini dibiarkan, yang rugi bukan hanya korban tapi juga nama baik universitas,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, HMI juga mendorong adanya investigasi internal terhadap organisasi kemahasiswaan yang terlibat dengan sanksi tegas jika terbukti melanggar etika atau hukum.

Pada akhirnya, menurut HMI, insiden ini harus menjadi momentum evaluasi pola pembinaan dan kepemimpinan organisasi mahasiswa, sekaligus memperkuat komitmen bersama menciptakan lingkungan akademik yang bebas dari kekerasan.

Follow WhatsApp Channel kliktimes.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Petani Sumenep Geram, Pedagang Diduga Beli Tembakau di Bawah Harga Impas
Pria di Sumenep Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah Kontrakan
PMIB Desak Propam Periksa Oknum Tipikor Polres Sumenep dalam Skandal BSPS
Pamekasan Expo 2025: Merayakan 12 Tahun Gapura Indonesia dengan Hiburan, Layanan Gratis dan Dorongan Ekonomi Lokal
Sekdes Cangkreng Diduga Sering “Ghoib” dari Kantor, Publik Kaitkan Dugaan BSPS Bermasalah dan Kinerja Pemdes
Pemkab Sumenep bersama Baznas Salurkan Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi, Dukung Pendidikan Berkualitas
APINDO Sumenep Dorong DPRD Segera Bahas Perda Tata Niaga Tembakau 2025
Pemkab Sumenep Tetapkan Titik Impas Harga Tembakau 2025, Harga Panen Diprediksi Naik

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 00:38 WIB

Petani Sumenep Geram, Pedagang Diduga Beli Tembakau di Bawah Harga Impas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 00:22 WIB

Pria di Sumenep Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah Kontrakan

Selasa, 12 Agustus 2025 - 16:46 WIB

PMIB Desak Propam Periksa Oknum Tipikor Polres Sumenep dalam Skandal BSPS

Selasa, 12 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Pamekasan Expo 2025: Merayakan 12 Tahun Gapura Indonesia dengan Hiburan, Layanan Gratis dan Dorongan Ekonomi Lokal

Selasa, 12 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Sekdes Cangkreng Diduga Sering “Ghoib” dari Kantor, Publik Kaitkan Dugaan BSPS Bermasalah dan Kinerja Pemdes

Berita Terbaru