BeritaDaerah

Perkuat Gerakan Perempuan, Kohati HMI Cabang Sumenep Luncurkan LARAS dan Diskusi Publik di Milad ke-59

42
×

Perkuat Gerakan Perempuan, Kohati HMI Cabang Sumenep Luncurkan LARAS dan Diskusi Publik di Milad ke-59

Sebarkan artikel ini
Suasana diskusi publik Milad ke-59 Kohati HMI Cabang Sumenep yang menghadirkan sejumlah narasumber. Foto/Klik Times.

SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Korps HMI-Wati (Kohati) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep meluncurkan Layanan Aduan dan Respons Anti Kekerasan Seksual (LARAS) sebagai upaya merespons tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sumenep.

Peresmian layanan ini digelar bertepatan dengan peringatan Milad ke-59 Kohati melalui diskusi publik bertajuk “From Awareness to Action: Menaksir Ulang Tubuh, Otoritas, dan Kebebasan Perempuan di Ruang Publik” di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Minggu (17/9/2025).

Ketua Umum Kohati Cabang Sumenep, Yunda Musdalifah, menegaskan bahwa LARAS hadir untuk memberikan ruang aman, pendampingan, sekaligus upaya preventif.

“Kami melihat banyak kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Karena itu, fokus kami adalah tanggap, mengawal, dan memberi pendampingan. LARAS juga akan proaktif lewat sosialisasi ke sekolah dan pesantren, pelatihan advokasi hukum, serta pendampingan psikologis bagi korban,” ujarnya.

Dukungan penuh datang dari Ketua Umum HMI Cabang Sumenep, Faisol Ridho. Ia menekankan bahwa perlindungan perempuan merupakan tanggung jawab bersama.

“Kohati adalah bagian dari HMI yang konsen pada isu perempuan. Kami berharap Kohati mampu memberi pandangan berbasis ilmu untuk menekan angka kekerasan seksual di Sumenep,” tegasnya.

Peluncuran LARAS ditandai pembacaan dan penandatanganan Pakta Integritas oleh Sekretaris Umum Kohati serta seluruh organisasi kepemudaan perempuan se-Kabupaten Sumenep. Momen ini menjadi simbol komitmen bersama mendukung layanan aduan tersebut.

Acara juga dirangkaikan dengan pemotongan tumpeng sebagai peringatan Milad ke-59 Kohati. Potongan tumpeng diberikan kepada sejumlah tokoh, di antaranya Fatimatus Suhra (Dinsos P3A), Nur Fajjriyah (Kejari Sumenep), Amirul Mukminin (Polres Sumenep), Ayunda Mas’udah (Forhati), dan Faisol Ridho (HMI Cabang Sumenep).

Dalam sesi diskusi, hadir empat narasumber. Fatimatus Suhra menyoroti hak perempuan untuk mengendalikan diri dari belenggu kontrol sosial. Sementara itu, Nur Fajjriyah mengaitkan maraknya kekerasan dengan problem ekonomi dan gaya hidup konsumtif.

Dari perspektif hukum, Amirul Mukminin menekankan pentingnya pelibatan laki-laki dalam diskursus kesetaraan gender. Adapun Ayunda Mas’udah berpesan agar perempuan terus meningkatkan kapasitas diri.

“Jangan terpasung dengan debat kesetaraan yang tidak produktif. Perempuan cerdas selalu punya peluang untuk eksis,” katanya.

Apresiasi juga datang dari internal Kohati. Bendahara Umum Kohati Cabang Sumenep, Siti Rahemah, menilai inisiatif ini sebagai langkah progresif.

“Isu kekerasan seksual sering dianggap tabu, tapi Kohati berani mengambil langkah nyata. Semoga LARAS bisa menjadi wadah aman dan terpercaya bagi korban mencari keadilan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *