BeritaDaerahNasional

MPR Madura Raya Kecam Arogansi PT KEI, Siap Gelar Demo Jilid II di SKK Migas Surabaya Terkait Eksplorasi Laut Kangean

32
×

MPR Madura Raya Kecam Arogansi PT KEI, Siap Gelar Demo Jilid II di SKK Migas Surabaya Terkait Eksplorasi Laut Kangean

Sebarkan artikel ini
M. Darol, Ketua Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya. Foto/Klik Times.

SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Ketua Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya, M. Darol, mengecam langkah PT Kangean Energi Indonesia (KEI) yang tetap melakukan aktivitas eksplorasi migas di perairan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ia menilai tindakan tersebut menunjukkan arogansi korporasi yang mengabaikan aspirasi masyarakat pesisir.

“Ini bukan sekadar pelanggaran etika sosial tapi juga bentuk pengkhianatan terhadap rakyat kecil yang hidup dari laut. PT KEI seolah menutup mata terhadap suara masyarakat Kangean,” ujar Darol kepada Klik Times, Rabu (29/10/2025).

Darol, sapaan akrabnya menyebut, MPR Madura Raya akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran jilid II di Kantor SKK Migas Jabanusa Surabaya dalam waktu dekat.

Aksi tersebut bertujuan menekan pemerintah dan lembaga terkait agar menghentikan operasi eksplorasi seismik tiga dimensi (3D) yang dilakukan PT KEI.

“SKK Migas tidak bisa lepas tangan. Mereka yang memberi izin dan mengawasi kegiatan ini. Kalau eksplorasi tetap berjalan, kami pastikan massa MPR akan turun ke Surabaya,” tegasnya.

Di lapangan, suasana perairan Kangean kembali memanas pada Rabu (29/10/2025). Para nelayan setempat turun ke laut dan mengusir kapal induk milik PT KEI yang disebut tengah melakukan survei bawah laut di kawasan Kangean.

Aksi pengusiran tersebut terjadi secara spontan setelah nelayan mendapati kapal itu beroperasi di wilayah tangkap mereka. Sebelumnya, masyarakat telah secara tegas menolak kegiatan seismik karena dikhawatirkan dapat merusak lingkungan laut dan mengancam sumber penghidupan nelayan.

Menurut Darol, aktivitas eksplorasi yang menggunakan gelombang kejut bawah laut berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem.

“Bagi masyarakat Kangean, laut bukan sekadar hamparan air. Itu sumber kehidupan, warisan leluhur dan masa depan anak cucu mereka. Kalau laut rusak, maka habislah harapan masyarakat pesisir,” ujar Darol.

Aktivis bumi Sumekar itu menilai konflik antara masyarakat dan perusahaan migas di Kangean menggambarkan ketimpangan dalam tata kelola energi nasional. Ia menegaskan, negara seharusnya hadir membela kepentingan rakyat bukan berpihak pada korporasi besar.

“Ini bukan hanya persoalan lokal tapi juga persoalan moral dan keadilan ekologis. Negara tidak boleh tunduk pada kepentingan perusahaan. Kami akan terus bersuara sampai laut Kangean benar-benar aman dari eksploitasi rakus,” pungkasnya.

Sementara itu, SKK Migas Jabanusa Surabaya melalui Departemen Forum Komunikasi (Forkom), Farid, saat dikonfirmasi Klik Times pada Rabu (29/10/2025) pukul 10.43 WIB, belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut.

Kendati demikian, Klik Times masih berupaya memperoleh konfirmasi dari PT Kangean Energi Indonesia (KEI) mengenai kejadian pengusiran kapal eksplorasi di perairan Kangean.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *