BeritaDaerah

Video Proyek Mertua Libatkan Kanit Tipikor Pamekasan Masih Tayang, Aktivis Desak Tindakan Tegas

18
×

Video Proyek Mertua Libatkan Kanit Tipikor Pamekasan Masih Tayang, Aktivis Desak Tindakan Tegas

Sebarkan artikel ini
GEGER: Tangkap layar video unggahan akun TikTok @tukang.kutip yang masih tayang.

PAMEKASAN – Sebuah video pendek yang diunggah akun TikTok @tukang.kutip menjadi sorotan publik di Pamekasan, Jawa Timur.

Video tersebut menampilkan sosok yang diduga merupakan Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Kanit Tipikor) Polres setempat.

Berdasarkan pantauan Klik Times, hingga Senin (14/7/2025), video berdurasi singkat tersebut telah ditonton lebih dari 66,4 ribu kali dan masih tayang di akun tersebut.

Kendati demikian, belum ada keterangan resmi maupun peninjauan langsung dari pihak terkait, sehingga memicu spekulasi dan kritik keras dari publik khususnya terkait dugaan penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan keluarga.

Aktivis Pamekasan, A. Nurdin Faynani, menyebut dugaan itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap prinsip penegakan hukum yang seharusnya dijunjung tinggi oleh aparat kepolisian.

“Kalau benar proyek itu milik mertua dan dimuluskan lewat jabatannya, ini bukan lagi penegak hukum tapi makelar kekuasaan. Yang dipermalukan bukan hanya dirinya tapi seluruh Polres Pamekasan,” ujar Nurdin.

Lebih jauh, Nurdin juga menyoroti kinerja Unit Tipikor Polres Pamekasan yang dinilainya tidak transparan. Ia mengungkapkan, sebelumnya unit tersebut telah memanggil sejumlah pejabat dari Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Perekonomian hingga Dinas Perpustakaan. Namun hingga kini, tidak ada satu pun hasil pemeriksaan yang diumumkan kepada publik.

“Proses hukum ini terasa tumpul ke atas. Jangan-jangan memang diarahkan untuk menutupi kepentingan pribadi oknum,” kritiknya.

Ia juga menyesalkan sikap diam Kanit Tipikor terkait viralnya video tersebut. Menurutnya, tidak adanya klarifikasi atau upaya peninjauan ke lokasi proyek justru memperkuat kecurigaan masyarakat.

“Polres Pamekasan sering menggembar-gemborkan slogan ‘Siap Dikoreksi’. Tapi faktanya, justru seperti alergi terhadap kritik dan menutup diri,” sindirnya.

Melihat kuatnya dugaan penyalahgunaan jabatan, Aktivis HMI tersebut mendesak Kapolri dan Divisi Propam Mabes Polri untuk turun tangan. Ia menilai, kasus ini tidak bisa hanya diselesaikan secara internal karena menyangkut kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

“Kalau institusi ini masih ingin dipercaya rakyat, bersihkan dulu dari dalam. Jangan biarkan seragam dijadikan tameng keserakahan,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Humas Polres Pamekasan, Iptu Sri Sugiarto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terkait konten video yang beredar.

Dalam video itu terdapat logo media lokal “Pamekasan Channel”, namun pihak redaksi menegaskan tidak pernah memuat berita terkait proyek yang dimaksud.

“Bahkan ada beberapa media lain yang juga menjadi korban pencatutan oleh akun TikTok tersebut,” ujarnya.

Meski begitu, Sri Sugiarto menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, mengingat keaslian konten video tersebut belum dapat diverifikasi.

“Terkait isi video dan berita yang menyertainya, kami tidak bisa memberi komentar karena sumbernya tidak jelas,” tandasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, video dari akun @tukang.kutip masih tetap tayang. Belum ada klarifikasi langsung dari pihak Kanit Tipikor maupun tindakan resmi dari Polres Pamekasan. Publik kini menanti respons tegas dari Mabes Polri terkait dugaan yang telah menimbulkan keresahan dan menurunkan citra kepolisian di daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *