SRC Gandeng Universitas Brawijaya Bahas Tantangan Riset dan Peran AI, Luncurkan Program SMSI Goes to Campus
- account_circle Redaksi
- calendar_month Kam, 3 Jul 2025
- visibility 80

CEO Sygma Research, Ken Bimo Sultoni, bersama Rektor UB Prof. Widodo saat pertemuan strategis di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Malang (Foto:Ist).
MALANG – Sygma Research and Consulting (SRC) melakukan pertemuan strategis dengan Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, di Gedung Rektorat UB Malang pada Kamis (3/7/2025).
Pertemuan ini membahas berbagai isu penting mulai dari tantangan riset nasional, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga peran generasi muda dalam menghadapi dinamika bangsa ke depan.
CEO Sygma, Ken Bimo Sultoni mengatakan bahwa tantangan bangsa saat ini tidak hanya terbatas pada sektor politik dan ekonomi. Menurutnya, dunia pendidikan harus mampu beradaptasi cepat terhadap revolusi teknologi yang terus berkembang khususnya AI.
“Kami percaya bahwa kunci menghadapi tantangan masa depan adalah kolaborasi antara kampus, dunia riset dan media. Sinergi ini akan membentuk ekosistem pengetahuan yang kuat dan inklusif,” ujar Ken Bimo.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menegaskan komitmen UB untuk terus mendukung pengembangan riset yang aplikatif serta teknologi yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan keindonesiaan.
“Kami menyadari pentingnya inovasi berbasis riset, namun tetap memegang prinsip etika dan relevansi sosial. AI harus menjadi alat pemberdayaan bukan pengganti peran manusia,” tegas Prof. Widodo.
Dalam kesempatan itu, Sygma juga memperkenalkan program kolaborasi bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bertajuk “SMSI Goes to Campus”.
Program ini mengangkat tema Pelatihan Jurnalistik Klasik dan Penggunaan AI di Era Digital dengan sasaran utama mahasiswa di berbagai kampus besar di Indonesia.
“Lewat program ini, kami ingin membekali generasi muda dengan keterampilan jurnalistik yang kuat, tidak hanya teknis penulisan tetapi juga pemahaman kritis terhadap penggunaan AI dalam produksi konten,” jelas Ken Bimo.
Universitas Brawijaya ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah utama program tersebut. Nantinya, pelatihan akan menghadirkan praktisi media, akademisi dan pakar AI untuk memberikan materi dan berbagi pengalaman langsung kepada mahasiswa.
Ketua SMSI Jawa Timur, Sokip SH MH, mengapresiasi pertemuan antara Sygma dan Universitas Brawijaya. Menurutnya, langkah ini merupakan awal yang baik dalam membangun kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat generasi muda dalam menghadapi era digital.
“Ini momentum penting untuk menyatukan kekuatan kampus, riset dan media. Kita harus bersama-sama menyiapkan generasi muda agar siap menjawab tantangan zaman,” ungkap Sokip yang juga merupakan alumnus Fakultas Hukum UB.
Program “SMSI Goes to Campus” diharapkan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan kebutuhan zaman khususnya dalam penguatan literasi teknologi dan media berbasis etika.
- Penulis: Redaksi