Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Rokok Ilegal New Humer Merajalela di Madura, Aktivis: Bea Cukai Ibarat ” Can Macanan Kaddu’ “

Rokok Ilegal New Humer Merajalela di Madura, Aktivis: Bea Cukai Ibarat ” Can Macanan Kaddu’ “

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
  • visibility 35

SUMENEP – Peredaran rokok tanpa pita cukai merek New Humer makin tak terkendali di Madura.

Rokok ilegal ini dijual secara terang-terangan di warung-warung dan pasar tradisional, namun nyaris tanpa tindakan dari aparat Bea Cukai. Fenomena ini membuat publik geram dan aktivis pun angkat bicara dengan sindiran tajam.

Salah satu aktivis Madura, Faynani, menyebut kinerja Bea Cukai Madura seperti “Can Macanan Kaddu’ ” – istilah lokal Madura yang sarat makna. Ia terlihat buas, namun sejatinya tidak pernah menggigit siapa pun. Itulah metafora yang kini disematkan pada Bea Cukai Madura.

“Kami curiga, kenapa rokok ilegal bisa beredar sebebas itu? Jangan-jangan sudah jadi jaringan yang dilindungi. Bea Cukai Madura kami lihat seperti Can Macanan Kaddu’, hanya jaga nama tapi tak punya taji,” tegas Faynani kepada Klik Times, Selasa (24/6/2025).

Rokok ilegal New Humer ditemukan beredar luas di Pamekasan dan mulai menyusup ke wilayah tetangga seperti Sumenep. Padahal, Kantor Bea Cukai Madura berdiri tak jauh dari pusat aktivitas distribusi tersebut. Namun, hingga kini belum ada langkah konkret yang menunjukkan penindakan serius.

“Kalau pelanggaran ada di depan mata tapi tak ditindak, lantas publik harus percaya pada siapa? Negara dirugikan, rakyat ditipu, hukum ditertawakan,” tanya Faynani.

“Ironisnya, banyak pedagang kecil yang tak sadar bahwa mereka menjual barang ilegal. Hal ini terjadi karena produk tersebut sudah menjadi barang umum di pasaran. Minimnya edukasi dan pengawasan memperparah situasi ini, ” Imbuhnya.

Kendati demikian, Faynani mengapresiasi rencana pembentukan Satgas Pencegahan Rokok Ilegal oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Namun, ia menilai langkah tersebut masih bersifat tambal sulam karena lebih fokus pada distribusi di hilir bukan memberantas produksi di hulu.

“Masalah utama yang kini mengemuka adalah dugaan keterlibatan pengusaha rokok berizin dalam praktik rokok ilegal. Ironisnya, ketika aparat melakukan penertiban, yang justru menjadi sasaran adalah pedagang eceran di tingkat bawah. Ini semacam penindakan kosmetik. Hulu tak disentuh, hilir ditekan,” kata dia.

Berdasarkan Data dari Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) menunjukkan bahwa peredaran rokok ilegal kini telah menyentuh angka 7 persen dari total konsumsi nasional. Ini melonjak signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 3–4 persen.

Peningkatan ini pun mendapat perhatian dari Kementerian Keuangan. Perwakilan Direktorat Penegakan Bea Cukai, Heri, menyebut perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pendekatan penegakan cukai.

“Jika tidak dikendalikan secara serius dan konsisten, rokok ilegal akan semakin liar dan merusak struktur penerimaan negara dari sektor cukai,” ungkapnya dikutip Sindo News.

Hingga berita ini diterbitkan, Klik Times berupaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada Admin Bea Cukai Madura Pengaduan, namun tak kunjung dibalas.

Namun begitu, kini publik Madura menanti, apakah Bea Cukai mampu menunjukkan ketegasannya sebagai penjaga keuangan negara, atau justru larut dalam stigma “Can Macanan Kaddu’” – simbol kelemahan dan ketidakberdayaan.

Sebab dalam sorotan publik dan era transparansi saat ini, diam bukan lagi pilihan. Ketika hukum tak dijalankan secara adil dan tegas, kepercayaan masyarakat akan perlahan ambruk dan negara hanya akan menuai kebocoran demi kebocoran.

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Rokok New Humer: Si Pendatang Haram yang Kini Nyaris Jadi Warga Tetap di Sumenep

    Rokok New Humer: Si Pendatang Haram yang Kini Nyaris Jadi Warga Tetap di Sumenep

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle M. Faizi
    • visibility 82
    • 0Komentar

    OPINI, KLIKTIMES – Kalau orang menyebut Sumenep sebagai Bumi Sumekar karena keharumannya dalam seni, budaya dan ketenangan hidup pesantren, kini istilah itu seolah mendapat tafsir baru. Harum, betul. Tapi harum karena asap. Asap rokok ilegal. Dan kini, ada satu nama baru yang ikut meramaikan daftar panjang itu: Rokok New Humer. Ya, rokok tanpa pita cukai […]

  • Polwan Polres Sumenep Turun Tangan Amankan Sholat Jumat, Bantu Warga Lansia Menyeberang

    Polwan Polres Sumenep Turun Tangan Amankan Sholat Jumat, Bantu Warga Lansia Menyeberang

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 30
    • 0Komentar

    SUMENEP – Aksi humanis ditunjukkan jajaran Polisi Wanita (Polwan) Polres Sumenep, Jawa Timur. Mereka diterjunkan langsung ke lapangan untuk melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas saat pelaksanaan ibadah Sholat Jumat, Jumat (20/6/2025). Kehadiran Polwan ini menjadi solusi saat personel polisi laki-laki tengah melaksanakan ibadah Jumat. Selain mengatur lalu lintas, para Polwan juga memberikan bantuan kemanusiaan, […]

  • HKP ke-53, DKPP Sumenep Gaungkan Swasembada Pangan dan Libatkan Petani Muda

    HKP ke-53, DKPP Sumenep Gaungkan Swasembada Pangan dan Libatkan Petani Muda

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle M. Faizi
    • visibility 55
    • 0Komentar

    SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bakal menggelar serangkaian kegiatan bertajuk Pekan Krida dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 yang jatuh pada 21 Juni 2025. Kegiatan berlangsung selama enam hari mulai 19 hingga 24 Juni dan tersebar di berbagai kecamatan termasuk wilayah kepulauan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan […]

  • Drama Migas di Ujung Madura

    Drama Migas di Ujung Madura

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle Fauzi As
    • visibility 95
    • 0Komentar

    OPINI, Klik Times – Negara sedang rajin bekerja. SKK Migas dan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) mereka turun ke laut. Bukan untuk memancing ikan, tapi memancing harapan. Harapan untuk menambal APBN yang bolong, menambang migas dari perut laut Kangean. Apa salah negara mencari pemasukan? Tentu tidak. Tapi apakah caranya harus dengan mengguncang dasar laut dan […]

  • Bangunan Fiktif di PKBM Al-Masthuriyah Diduga Dilaporkan ke Dapodik, Aktivis KLK: Ini Alarm Kegagalan Pengawasan

    Bangunan Fiktif di PKBM Al-Masthuriyah Diduga Dilaporkan ke Dapodik, Aktivis KLK: Ini Alarm Kegagalan Pengawasan

    • calendar_month Kam, 26 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 48
    • 0Komentar

    SUMENEP – Dugaan pelaporan data fiktif kembali mencoreng dunia pendidikan. Kali ini, PKBM Al-Masthuriyah yang berlokasi di Dusun Basoka Tengah, Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menjadi sorotan lantaran diduga melaporkan keberadaan bangunan ruang kelas dan fasilitas sanitasi yang tidak nyata dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Dalam data resmi Dapodik, lembaga tersebut […]

  • DKPP Sumenep Genjot Inovasi Pupuk Organik, Targetkan Pola Makan Sehat

    DKPP Sumenep Genjot Inovasi Pupuk Organik, Targetkan Pola Makan Sehat

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 21
    • 0Komentar

    SUMENEP – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus memacu pengembangan pupuk organik. Tujuannya bukan cuma soal hasil panen, tapi juga demi menciptakan pola konsumsi masyarakat yang lebih sehat. Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyebut bahwa arah kebijakan pertanian saat ini harus mulai bergeser. Dari sekadar mengejar produksi tinggi ke arah kualitas pangan […]

You cannot copy content of this page

expand_less