JAKARTA | KLIKTIMES.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan tiga prioritas utama yang harus menjadi fokus Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tiga hal tersebut yakni pemberantasan narkoba, penindakan penyelundupan, dan pemberantasan judi online.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan selama satu tahun pemerintahan. Dalam acara tersebut, pemerintah memusnahkan sedikitnya 214,84 ton narkoba dengan nilai ekonomi mencapai Rp 29,37 triliun.
“Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta Kapolri, tiga hal Anda yang memimpin untuk saya. Satu, pemberantasan narkoba. Kedua, penyelundupan. Ketiga, judi online,” tegas Presiden Prabowo dalam sambutannya dilansir Klik Times dari Kompas.com, Kamis (30/10/2025).
Dalam sambutannya, Prabowo menyebut narkoba sebagai ancaman besar terhadap masa depan bangsa. Ia menilai bahaya narkoba tidak kalah serius dibanding ancaman militer atau politik.
“Ancaman terhadap bangsa dan negara itu banyak bentuknya. Ada yang di depan mata, ada yang fisik, ada yang militer, psikologis, politis. Tapi ancaman besar yang tidak kalah berbahaya adalah narkoba. Narkoba ini merusak masa depan bangsa,” ujarnya dengan nada tegas.
Prabowo juga menyoroti pentingnya pengelolaan kekayaan negara. Ia menggunakan analogi menarik untuk menggambarkan bagaimana kebocoran sumber daya nasional dapat melemahkan kedaulatan bangsa.
“Kekayaan itu ibarat darah dalam tubuh. Kalau darah itu terus bocor sedikit demi sedikit, lama-lama badan itu mati. Begitu juga dengan bangsa. Kalau sumber daya kita bocor bertahun-tahun, pasti gagal sebagai negara,” tandasnya.
Lebih lanjut Prabowo mengaku, sejak awal masa pemerintahannya, ia berupaya memahami dan mengonsolidasikan seluruh potensi kekayaan negara. Dalam proses itu, ia menugaskan Polri untuk menjadi ujung tombak dalam menjaga aset nasional dari kebocoran, penyelundupan, dan peredaran barang ilegal.
“Di awal pemerintahan saya, saya sampaikan ke Kapolri: tugas utama polisi sekarang saya letakkan di pundak Anda. Tiga hal itu yang harus dipimpin untuk saya,” ujar Prabowo.
Ia juga menyinggung soal integritas Polri. Prabowo mengaku tidak pernah “titip pejabat” atau campur tangan dalam penentuan posisi di tubuh kepolisian. Namun, ia mengaku wajar bila sesekali memberikan rekomendasi bagi anggota yang telah berjasa.
“Saya tidak titip siapa pun, tidak ada ponakan saya, tidak ada keluarga saya. Tapi kalau ada motoris atau pengawal yang dulu pertaruhkan nyawa, ya saya minta satu dua orang dipromosikan, itu manusiawi,” ucapnya.
Kendati demikian, dalam bagian lain sambutannya, Prabowo juga membela Polri dari berbagai kritik publik. Ia mengakui bahwa setiap institusi besar pasti memiliki oknum, namun tidak bisa digeneralisasi.
“Polisi itu tugasnya menertibkan. Orang yang ditertibkan pasti tidak suka. Saya juga dulu waktu muda suka dongkol kalau dihentikan polisi di lampu merah. Tapi itu tugas mereka,” ujarnya.
Prabowo menegaskan, yang penting bagi Polri adalah terus memperbaiki diri dan menindak tegas anggotanya yang melanggar.
“Kalau ada seratus ribu anggota, pasti ada yang nakal. Tapi jangan karena itu institusinya disalahkan semua. Sama seperti sekolah, kalau satu murid tawuran, bukan berarti semua gurunya salah,” katanya.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga keamanan. Ia meminta rakyat menjadi “mata dan telinga” bagi Polri, terutama dalam mengawasi penyelundupan narkoba di jalur-jalur laut tersembunyi.
“Kita punya ribuan pelabuhan tikus. Di situ narkoba dan barang selundupan bisa masuk. Karena itu, saya ingatkan, tentara harus jadi tentara rakyat, polisi harus jadi polisi rakyat. Rakyat harus lapor kalau ada perahu merapat tengah malam di pantai sunyi. Tidak mungkin itu niat baik,” tegasnya.
Prabowo bahkan mengungkap modus baru penyelundupan narkoba yang dilakukan kartel internasional dengan menggunakan kapal selam kecil.
“Sekarang ada kartel narkoba yang punya kapal selam sendiri. Ini nyata. Karena itu, kita harus bersatu, waspada, dan tegas,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Presiden Prabowo memberikan penghargaan dan apresiasi kepada jajaran Polri yang telah menunjukkan kinerja baik dalam memberantas narkoba dan kejahatan lintas negara.
“Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Polri. Polisi kerja benar. Ini kerja yang berat tapi mulia. Negara tidak boleh kalah,” tutup Prabowo












