BeritaDaerah

Nyaris Setengah Tahun, Janji Pemkab Sumenep Tangani Longsor di Payudan Daleman Belum Juga Terealisasi

68
×

Nyaris Setengah Tahun, Janji Pemkab Sumenep Tangani Longsor di Payudan Daleman Belum Juga Terealisasi

Sebarkan artikel ini
Kondisi jalan utama di Dusun Artakoh, Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, masih tertimbun material longsor. Foto/Klik Times.

SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk segera menangani bencana longsor di Dusun Artakoh, Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, sampai saat ini belum juga terealisasi.

Hingga Selasa (14/10/2025), jalan utama penghubung antar desa masih tertutup material longsor, meski peristiwa itu telah terjadi beberapa bulan sebelumnya.

Peristiwa longsor itu terjadi pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, setelah hujan deras mengguyur wilayah Guluk-Guluk sejak Minggu sore. Tebing di belakang permukiman warga tiba-tiba ambruk dan menimbun jalan utama desa.

“Kami langsung keluar rumah setelah dengar suara gemuruh keras. Tanah di belakang rumah langsung ambruk,” cerita A. Rifa’i, warga Dusun Artakoh.

Meski tak ada korban jiwa, dampak longsor cukup besar. Jalan utama yang menghubungkan Desa Montorna, Bajur dan Batuampar tertutup, membuat kendaraan roda empat terhambat untuk melintas.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep yang datang ke lokasi sempat berupaya mengevakuasi material longsor, tapi kesulitan karena volume tanah dan batu yang menimbun jalan cukup besar. Petugas akhirnya menunggu alat berat untuk membersihkan lokasi.

“Kondisi longsorannya berat, nggak bisa pakai tenaga manual. Kami sudah laporkan ke pimpinan untuk kirim alat berat,” ujar salah satu anggota BPBD di lokasi kejadian.

Sementara itu, Kepala Desa Payudan Daleman, Sasi Purwati Ningsih, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah kabupaten dan mengajukan bantuan darurat. Ia juga mengingatkan warga untuk tetap waspada karena potensi longsor susulan masih bisa terjadi.

“Kami sudah laporkan dan berharap ada penanganan cepat. Ini akses utama warga, jadi sangat vital,” tegasnya.

Beberapa hari pasca-kejadian, Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim sempat meninjau langsung lokasi longsor. Dalam kunjungan itu, ia berjanji Pemkab akan segera melakukan penanganan dan membangun tembok penahan tanah (TPT) di titik rawan.

“Ini jalur utama masyarakat, jadi harus segera kami tangani. Kami juga akan bangun TPT agar tidak terulang lagi,” ujar KH. Imam Hasyim saat di lokasi.

Namun, hingga kini, janji itu belum juga diwujudkan. Tak ada alat berat yang diturunkan, dan warga akhirnya bergotong royong membersihkan sebagian kecil material longsor secara swadaya.

“Sudah empat kali longsor di titik yang sama. Kami gotong royong terus, tapi pemerintah cuma datang janji,” keluh salah satu warga dengan nada kecewa.

Kondisi jalan yang masih tertutup membuat aktivitas warga lumpuh. Hasil panen sulit diangkut, anak-anak kesulitan berangkat sekolah dan akses antar desa terisolasi.

“Kalau cuma datang foto-foto terus pergi, buat apa. Kami butuh tindakan nyata, bukan janji,” tegas warga lainnya.

Kepala BPBD Sumenep, Achmad Laily Maulidi, saat dikonfirmasi Klik Times pada Selasa (14/10/2025) pukul 09.52 WIB, mengaku akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Saya coba komunikasikan dengan pihak terkait,” ujarnya singkat.

Hingga berita ini diterbitkan, Klik Times masih berupaya mendapatkan keterangan resmi dari Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim mengenai janji penanganan longsor yang hingga kini belum juga terealisasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *