BeritaDaerah

MPR Madura Raya Apresiasi Amran Sulaiman Turunkan Harga Pupuk 20% dan Berantas Mafia Pertanian

50
×

MPR Madura Raya Apresiasi Amran Sulaiman Turunkan Harga Pupuk 20% dan Berantas Mafia Pertanian

Sebarkan artikel ini
M. Darol, Ketua Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya. Foto/Klik Times.

SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Kebijakan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen disambut antusias oleh Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya.

Ketua MPR Madura Raya, M. Darol, menilai langkah tersebut sebagai terobosan nyata pemerintah dalam membela kepentingan petani dan menindak tegas praktik mafia pertanian yang selama ini merugikan petani di tingkat bawah.

“Selama ini petani menjadi korban permainan harga pupuk. Pernyataan tegas Pak Amran menjadi angin segar di tengah penderitaan petani yang kerap dirugikan oleh distribusi yang tidak adil,” ujar Darol saat di konfirmasi Klik Times, Kamis (23/10/2025).

Darol menyebut, kebijakan penurunan harga pupuk hingga 20 persen menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membenahi tata kelola sektor pertanian, sekaligus memutus mata rantai penyimpangan yang sering terjadi di jalur distribusi.

“Selama ini masalahnya bukan hanya di harga, tapi di jalur distribusi yang sering disalahgunakan. Kebijakan Pak Amran harus diikuti pengawasan ketat agar manfaatnya benar-benar dirasakan petani,” tegasnya.

Aktivis bumi Sumekar itu menjelaskan bahwa kondisi petani di Sumenep selama ini kerap dihadapkan pada persoalan klasik yakni kelangkaan pupuk dan harga jual di atas HET (Harga Eceran Tertinggi). Ia menilai langkah tegas pemerintah mencabut izin distributor yang bermain harga sudah tepat dan patut diapresiasi.

“Kami mendukung sepenuhnya langkah tegas itu. Bila terbukti ada distributor di Sumenep yang menjual pupuk di atas HET, izinnya memang harus dicabut hari itu juga. Tidak boleh ada kompromi,” ujarnya menegaskan.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Amran Sulaiman menegaskan pemerintah tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi pihak yang mempermainkan harga pupuk bersubsidi.

“Bila Anda menaikkan harga, pada hari itu juga izinnya kami cabut. Tidak ada ruang bagi mafia atau korupsi di sektor pertanian. Kami ingin semua pihak berpihak kepada petani,” tegas Amran.

Dalam kesempatan yang sama, Amran juga mengumumkan bahwa harga pupuk bersubsidi resmi turun 20 persen secara nasional mulai Rabu (22/10/2025). Kebijakan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden sebagai bagian dari revitalisasi sektor pertanian dan efisiensi biaya produksi.

“Hari ini adalah tonggak sejarah. Atas perintah Bapak Presiden, harga pupuk turun 20% mulai berlaku hari ini. Ini kabar gembira bagi seluruh petani Indonesia,” ujar Amran.

MPR Madura Raya Sumenep menyatakan siap menjadi mitra pemerintah dalam mengawal kebijakan tersebut di tingkat akar rumput. Menurut Darol, pengawasan partisipatif dari masyarakat sangat penting agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan.

“Harga boleh turun di pusat, tapi kalau di daerah masih mahal, itu artinya ada kebocoran. Kami MPR Madura Raya siap turun langsung mengawasi agar kebijakan ini benar-benar dirasakan oleh petani di pelosok Sumenep,” katanya.

Lebih jauh, Darol menegaskan bahwa kebijakan ini bukan semata soal penurunan harga pupuk, melainkan juga menyangkut martabat petani dan masa depan kemandirian pangan nasional.

“Kebijakan ini adalah simbol keberpihakan negara kepada petani. Kami MPR Madura Raya berdiri bersama pemerintah dalam menutup ruang bagi mafia pertanian dan memperkuat kedaulatan pangan bangsa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *