BeritaDaerah

MBG di Pragaan Sumenep Berisi Snack, Dapur Hanya Ngebul Senin Sampai Kamis

80
×

MBG di Pragaan Sumenep Berisi Snack, Dapur Hanya Ngebul Senin Sampai Kamis

Sebarkan artikel ini
Keluhan warga terkait distribusi MBG yang dinilai jauh dari bergizi. Foto/Klik Times.

SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Program Makanan Bergizi (MBG) di salah satu sekolah di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus menuai sorotan publik.

Program yang sejatinya digagas untuk meningkatkan asupan gizi anak sekolah ini justru dikeluhkan warga karena isi paketnya dinilai jauh dari standar makanan bergizi seimbang.

Berdasarkan temuan di lapangan, tidak semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjalankan program tersebut sesuai dengan aturan pemerintah. Tampak isi paket MBG hanya terdiri dari roti tawar kemasan, satu kotak kecil minuman, sebungkus keripik dan sebutir jeruk.

“Masak snack begini disebut makanan bergizi. Anak-anak butuh nutrisi, bukan cuma makanan begitu,” ujar salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, Kamis (23/10/2025).

Lebih lanjut dia mengaku kecewa karena program yang seharusnya mendukung tumbuh kembang anak justru terlihat asal-asalan.

“Cukup kecewa, MBG sekolahnya ngenes kok. Masak snack begitu dibilang makanan bergizi?” ungkapnya.

Dalam keterangan lainnya, sang Wali Murid menjelaskan bahwa dalam dua minggu terakhir, setiap hari Jumat & Sabtu menu MBG yang dihidangkan hanya snack, buah, dan kotak kecil minuman.

“Jadi mungkin dapurnya hanya ngebul hari Senin sampai Kamis, Jumat dan Sabtu cuma dapat snac. Kok enak banget?!” Keluhnya.

Ia pun menyoroti kinerja Kementerian Kesehatan, Badan Gizi Nasional (BGN), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pengawas program MBG di Kabupaten Sumenep yang dinilai tidak maksimal.

“Emang selama ini apa yang dikerjakan para ahli gizi kok bisa-bisanya hal semacam ini terjadi? Misal tidak bisa menyediakan makanan lengkap kenapa tidak diganti dengan umbi-umbian atau telur saja?” Imbuhnya.

Tidak hanya itu, sang Wali Murid juga menyoroti snack yang dibagikan juga terasa pedas, tentu ini kurang baik untuk dikonsumsi anak-anak.

Sebagai informasi, Program Makanan Bergizi (MBG) merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang diimplementasikan secara nasional di berbagai daerah termasuk Kabupaten Sumenep.

Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan asupan nutrisi anak sekolah serta menekan angka stunting di Indonesia.

Namun, pelaksanaan di lapangan, khususnya di wilayah Pragaan, menuai kritik karena dianggap tidak sejalan dengan semangat dan tujuan awal program tersebut. Sejumlah warga menilai penyedia makanan kurang memperhatikan komposisi gizi yang seimbang.

“Jangan sampai anak-anak hanya dijadikan objek formalitas program. Mereka butuh gizi sungguhan, bukan simbolik,” keluh warga lainnya.

Masyarakat berharap, pemerintah daerah bersama dinas terkait segera mengevaluasi pelaksanaan program MBG dan memperketat pengawasan terhadap penyedia makanan.

Langkah ini dinilai penting agar kualitas menu MBG benar-benar memenuhi standar gizi anak sekolah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo dalam kebijakan nasional pangan bergizi.

Hingga berita ini diterbitkan, Klik Times masih berupaya mencari akses komunikasi kepada pihak-pihak terkait atas keluhan masyarakat mengenai isi paket Program Makanan Bergizi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *