Keutamaan 10 Muharram: Hari Asyura, Momen Pengampunan dan Keberkahan

- Jurnalis

Sabtu, 5 Juli 2025 - 20:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto:detik).

i

(Foto:detik).

Klik Times – Tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah yang dikenal sebagai Hari Asyura, bukan sekadar momentum sejarah, tapi juga menyimpan keutamaan spiritual yang luar biasa dalam Islam. Bagi umat Muslim, hari ini menjadi momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui puasa, doa, dan amal kebaikan.

Menurut riwayat sahih dari HR. Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.”

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

(HR. Muslim no. 1162)

Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan berpuasa pada 10 Muharram. Bahkan, sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, puasa Asyura sudah menjadi ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Hari Asyura: Jejak Para Nabi

Hari Asyura juga menyimpan peristiwa monumental dalam sejarah para nabi. Menurut berbagai riwayat, di hari ini:

Nabi Musa AS diselamatkan dari kejaran Firaun di Laut Merah.

Nabi Nuh AS mendaratkan kapalnya di Bukit Judi setelah banjir besar.

Nabi Ibrahim AS diselamatkan dari api yang membakar.

Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara.

Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan.

Nabi Isa AS diangkat ke langit.

Peristiwa-peristiwa ini menegaskan bahwa Hari Asyura adalah hari pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang sabar dan taat.

Tradisi dan Amal Sunnah

Selain puasa, umat Muslim dianjurkan memperbanyak amal kebaikan di Hari Asyura, seperti:

Memberi makan kepada fakir miskin.

Menyantuni anak yatim.

Mempererat silaturahmi.

Bersedekah lebih dari biasanya.

 

Bahkan dalam satu riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa yang melapangkan (memberi nafkah) kepada keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.”

(HR. Al-Baihaqi)

Tradisi ini masih hidup di banyak daerah, termasuk di Madura, di mana masyarakat menghidangkan bubur Asyura sebagai simbol keberkahan dan solidaritas sosial.

Catatan Penting: Puasa Tasu’a dan Asyura

Ulama menyarankan agar puasa Asyura didahului dengan puasa Tasu’a (9 Muharram) untuk membedakan dengan tradisi Bani Israil. Ini juga sesuai dengan sabda Nabi:

“Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan.”

(HR. Muslim).

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel kliktimes.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perangkat Desa di Sumenep Jadi Tersangka Curanmor, Aktivis Desak Hukuman Maksimal
Langkah Prematur Ubaid Abdul Hayat, Alarm Ingatkan PKDI Terancam Jadi Arena Konflik Kades
Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah UIN Madura 2025-2026 Resmi Dilantik di Pamekasan
Kades Sapeken Dilaporkan Atas Dugaan Penganiayaan, Joni Junaidi Bantah: “Itu Bentuk Pembinaan”
Forkopimda Sumenep Luncurkan Video Klip Indonesia Raya, Getarkan Nasionalisme Warga
Dirut RSUD Sumenep Imbau Keluarga Pasien Lebih Disiplin Jaga Kebersihan
Dugaan Anak Aniaya Ayah hingga Tewas di Sumenep, Polisi Lakukan Observasi Kejiwaan
Nova Harivan Paloh Gelar Pesta Rakyat & Bazar UMKM Meriahkan HUT RI ke-80
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:52 WIB

Perangkat Desa di Sumenep Jadi Tersangka Curanmor, Aktivis Desak Hukuman Maksimal

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Langkah Prematur Ubaid Abdul Hayat, Alarm Ingatkan PKDI Terancam Jadi Arena Konflik Kades

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:14 WIB

Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah UIN Madura 2025-2026 Resmi Dilantik di Pamekasan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Kades Sapeken Dilaporkan Atas Dugaan Penganiayaan, Joni Junaidi Bantah: “Itu Bentuk Pembinaan”

Senin, 18 Agustus 2025 - 22:28 WIB

Dirut RSUD Sumenep Imbau Keluarga Pasien Lebih Disiplin Jaga Kebersihan

Berita Terbaru