BeritaDaerahNasional

Kegarangan Menkeu Purbaya Diuji, Rokok Ilegal New Humer Diduga Dikendalikan Haji Her Masih Menggurita di Madura

42
×

Kegarangan Menkeu Purbaya Diuji, Rokok Ilegal New Humer Diduga Dikendalikan Haji Her Masih Menggurita di Madura

Sebarkan artikel ini
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Rokok Ilegal New Hummer. Foto/Kolase.

PAMEKASAN | KLIKTIMES.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terus mencuri perhatian publik lewat gebrakan dan kebijakannya yang berani.

Dikenal tegas dan tak kompromi, Purbaya melakukan serangkaian langkah besar untuk menstabilkan keuangan negara mulai dari mengguyur bank Himbara dengan dana segar Rp200 triliun demi menjaga likuiditas, menahan kenaikan tarif cukai rokok pada 2026 untuk menstabilkan industri, membenahi sistem Coretax bersama ahli IT internasional, menarik anggaran lembaga yang tak optimal hingga mengejar 200 penunggak pajak besar dengan total tunggakan Rp60 triliun.

Namun, dari sederet gebrakan itu, ada satu pekerjaan rumah besar yang disebut belum tersentuh sepenuhnya yakni pemberantasan produksi dan peredaran rokok ilegal di Madura.

Salah satu merek yang paling sering muncul dalam operasi penindakan adalah New Humer, yang diduga dikendalikan oleh seorang pengusaha Haji Her, dijuluki “Sultan asal Pamekasan”.

Dalam tiga tahun terakhir, sedikitnya sudah ada delapan operasi besar yang menjerat jaringan rokok ilegal di wilayah tersebut. Meski begitu, praktiknya tetap berulang dan terus berkembang.

1. Desember 2024, Surabaya — Bea Cukai Jatim I bersama Polrestabes menggagalkan pengiriman rokok New Humer senilai Rp2,1 miliar menggunakan truk berpendingin yang dimodifikasi.

2. Maret 2022, Terminal Ceguk Pamekasan — Sebanyak 291.000 batang rokok ilegal disita saat hendak dikirim ke Bogor.

3. Oktober 2021, Bea Cukai Madura — Sebanyak 5 juta batang rokok ilegal hasil 151 penindakan dimusnahkan, mayoritas berasal dari Pamekasan.

4. Awal 2025 — Dalam waktu sebulan, lebih dari 5 juta batang rokok ilegal disita; merek New Humer kembali mendominasi.

5. Juni 2024, Pamekasan — Operasi gabungan di 13 kecamatan menyasar toko kelontong dan jasa ekspedisi yang terindikasi menyalurkan rokok ilegal.

6. April 2025, Desa Bangkes, Kadur — Seorang produsen rokok ilegal ditangkap, tapi hanya dikenai denda Rp49 juta tanpa proses hukum lanjutan.

7. Juli 2025, Jateng–DIY — Sebanyak 30 karton rokok Humer diamankan, diduga kuat hasil produksi dari Pamekasan.

8. Juli 2025, Bea Cukai Pasuruan — Menyita rokok ilegal merek New Humer yang akan dikirim ke Bali, diduga berasal dari jaringan Sumenep.

Meski sudah berkali-kali dilakukan penindakan, pola peredaran rokok ilegal itu seolah tak pernah benar-benar padam. Pengawasan dinilai lemah, sementara penegakan hukum di daerah masih terkesan setengah hati.

Bahkan, hasil pantauan pewarta Klik Times, Minggu (12/10/2025) rokok New Humer masih mudah ditemukan di sejumlah toko di wilayah Sumenep dan Pamekasan. Peredarannya semakin terbuka, seolah tak gentar terhadap regulasi maupun ketegasan Menteri Keuangan yang dikenal galak itu.

Ketua Gerakan Pemuda Republik (GPR), Firdaus Muza, menilai situasi ini sebagai ujian besar bagi ketegasan dan konsistensi Menkeu Purbaya.

“Kegarangan Purbaya di pusat tidak boleh berhenti di angka-angka makro. Rakyat ingin melihat keberaniannya menembus akar persoalan di daerah, termasuk membongkar mafia rokok ilegal di Madura,” ujar Firdaus, Minggu (12/10/2025).

Menurut Firdaus, pemberantasan rokok ilegal tidak bisa hanya mengandalkan operasi simbolik atau pemusnahan seremonial. Ia menilai perlu adanya sinergi nyata antara Bea Cukai, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah agar rantai distribusi bisa benar-benar terputus.

“Selama jaringan ekonomi dan politiknya masih dilindungi, operasi apapun hanya akan jadi tontonan tahunan tanpa efek jera,” tegasnya.

Lebih lanjut, Firdaus mendorong agar Purbaya memberi perhatian khusus pada Madura sebagai episentrum rokok ilegal. Menurutnya, menjaga kedaulatan fiskal bukan hanya soal pendapatan negara, tapi juga keberanian moral menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“Kalau Madura bisa bersih dari rokok ilegal, itu baru bukti bahwa reformasi fiskal Purbaya benar-benar punya gigi,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pewarta Klik Times belum memperoleh akses konfirmasi langsung terkait dugaan keterlibatan Haji Her, sosok yang dikenal luas dengan julukan “Sultan Pamekasan”  dalam pengendalian produksi maupun peredaran rokok ilegal merek New Humer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *