SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sumenep tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memajukan sektor pertanian lokal. Salah satu fokus utama adalah pengembangan budi daya empon-empon sebagai komoditas unggulan baru.
Ketua HKTI Sumenep, Nyai Hj Dewi Khalifah, mengatakan potensi empon-empon seperti jahe, kunyit, temulawak, dan kencur sangat besar di pasaran, terlebih tren konsumsi herbal meningkat pascapandemi. Karena itu, pihaknya mendorong petani untuk tidak hanya berhenti pada produksi bahan mentah, tetapi juga mengembangkan hilirisasi produk.
“Hilirisasi akan membuka peluang pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan petani. Produk empon-empon olahan memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan bahan mentah,” ujar Nyai Eva, sapaan akrabnya, Kamis (14/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain empon-empon, HKTI Sumenep juga berencana memperluas sektor perkebunan dan memperkuat kemitraan dengan pelaku usaha serta pemerintah daerah. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lokal sekaligus meningkatkan daya saing produk tani Sumenep.
Untuk memastikan program berjalan efektif, HKTI sedang membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan. Struktur organisasi yang lebih merata ini diyakini akan memperkuat koordinasi, pendampingan, dan pelatihan bagi petani hingga ke desa-desa.
“Dengan adanya pengurus kecamatan, program HKTI bisa menjangkau petani lebih dekat dan tepat sasaran,” tambahnya.
Program ini ditargetkan mulai berjalan dalam waktu dekat, bersamaan dengan peningkatan kerja sama lintas sektor. HKTI Sumenep optimistis, empon-empon akan menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang mampu mendorong kesejahteraan petani di daerah.