SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, menggelar Istighotsah dan Pelantikan Pengurus Baru masa khidmat 2024–2027.
Kegiatan yang mengusung tema “Navigator Ansor Masa Depan: Menanam, Merawat, dan Memanen Peradaban Dunia” ini berlangsung pada Rabu (22/10/2025) atau bertepatan dengan 1 Jumadil Ula 1447 H.
Suasana acara terasa khidmat dan penuh semangat kebangsaan, dihadiri para kader Ansor, Banser, tokoh masyarakat, hingga santri dari berbagai pesantren di wilayah Ambunten.
Istighotsah menjadi pembuka kegiatan, di mana para jamaah larut dalam lantunan doa dan dzikir bersama memohon keselamatan bangsa, kejayaan Islam serta kekuatan bagi kader muda Ansor dalam mengemban amanah perjuangan.
Ketua panitia pelaksana, Ust. Ach Rofiki, menyebut istighotsah dipilih sebagai simbol bahwa perjuangan Ansor berakar pada spiritualitas dan doa para ulama.
“Ansor bukan sekadar organisasi sosial atau kepemudaan. Ini adalah perpanjangan tangan perjuangan para ulama. Maka setiap langkahnya harus diawali dengan doa dan barokah kiai,” ujarnya.
Rofiki menegaskan bahwa Hari Santri Nasional bukan hanya perayaan tahunan, melainkan momentum refleksi atas peran santri dalam perjuangan kemerdekaan melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.
“Kalau dulu santri berjuang dengan bambu runcing, hari ini santri harus berjuang dengan ilmu, integritas, dan semangat kebangsaan,” tambahnya.
Usai istighotsah, acara dilanjutkan dengan pelantikan pengurus PAC GP Ansor Ambunten masa khidmat 2024–2027. Pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh perwakilan PC GP Ansor Kabupaten Sumenep, disaksikan para kiai, tokoh agama, dan pejabat setempat.
Ketua PAC GP Ansor Ambunten terpilih, Alimuddin, dalam sambutannya menegaskan komitmen kepengurusan baru untuk menjadikan Ansor sebagai wadah pembinaan kader muda yang militan, berakhlak, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin Ansor hanya menjadi nama besar tanpa kerja nyata. Kami siap melanjutkan perjuangan para kiai, menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah, dan memperjuangkan kepentingan umat serta bangsa,” tegasnya.
Alimuddin juga mengingatkan bahwa jabatan di tubuh organisasi bukanlah kehormatan, melainkan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
“Kami butuh dukungan para kiai, Banser, dan masyarakat. Mari bersama menjadikan Ansor Ambunten sebagai pelayan umat dan penjaga marwah santri,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Abu Hanif menyampaikan bahwa GP Ansor Ambunten akan segera menyusun program kerja jangka pendek dan panjang yang fokus pada pemberdayaan ekonomi pemuda, pendidikan kader, dan dakwah digital.
Menurutnya, tema “Navigator Ansor Masa Depan” menggambarkan semangat transformasi organisasi agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kader Ansor harus bisa menjadi penunjuk arah di tengah derasnya arus globalisasi. Bukan hanya kuat secara ideologi, tapi juga relevan di era digital,” jelasnya.
Pantauan di lapangan, acara berlangsung lancar dan penuh semangat kebersamaan. Barisan Banser tampak sigap mengamankan jalannya kegiatan, sementara warga setempat ikut membantu menyiapkan konsumsi dan fasilitas acara.
“Kami bangga bisa ikut bagian dalam acara ini. Semoga kepengurusan baru membawa perubahan nyata bagi masyarakat Ambunten,” ujar salah satu warga.
Acara ditutup dengan doa bersama dan lantunan shalawat yang menggema di seluruh ruangan, menambah suasana haru dan penuh rasa syukur.
Peringatan Hari Santri Nasional 2025 dan pelantikan pengurus baru PAC GP Ansor Ambunten ini bukan sekadar agenda seremonial. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol semangat kolektif kader Ansor dalam melanjutkan perjuangan ulama dan santri terdahulu.
Di tengah tantangan zaman mulai dari degradasi moral, arus globalisasi, hingga ancaman ideologi transnasional Ansor diharapkan terus menjadi garda terdepan penjaga Islam moderat dan keutuhan NKRI.
Dengan semangat “Navigator Ansor Masa Depan”, GP Ansor Ambunten bertekad meneguhkan peran santri dalam membangun bangsa, menjaga persatuan, dan mengawal peradaban menuju masa depan yang berkeadaban dan berkeadilan.
