Efisiensi Anggaran, DKPP Sumenep Hanya Salurkan Bibit Tembakau di 15 Titik pada 2025
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 30 Jun 2025
- visibility 24

Chainur Rasyid, Kepala DKPP Sumenep (Foto:Zi).
SUMENEP – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada tahun 2025 ini hanya akan menyalurkan bantuan bibit tembakau di 15 titik lokasi. Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 30 titik.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, mengatakan bahwa kebijakan ini diambil sebagai langkah efisiensi anggaran yang tetap mengedepankan pemerataan dan efektivitas program. Meski jumlah titik berkurang, bantuan bibit tetap menjangkau seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sumenep.
“Kalau tahun lalu kita menyalurkan bantuan di 30 titik, tahun ini hanya 15 titik saja. Namun pendistribusiannya tetap merata, satu titik pembibitan untuk setiap kecamatan,” jelas Chainur kepada Klik Times saat ditemui di kantornya, Kamis (26/6/2025).
Program bantuan bibit tembakau ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian tembakau serta kesejahteraan petani lokal. Melalui program ini, kelompok tani di setiap kecamatan akan mendapatkan bibit unggul dan pendampingan teknis dari petugas pertanian.
Chainur menegaskan, meskipun jumlah titik dikurangi, kualitas bibit dan proses pendampingan tetap menjadi prioritas utama. Kelompok tani yang aktif dan memenuhi kriteria akan diprioritaskan sebagai penerima manfaat program.
“Yang penting bukan banyaknya titik, tapi ketepatan sasaran dan keberhasilan tanam. Kami pastikan bibit yang disalurkan berkualitas dan akan didampingi oleh penyuluh hingga masa tanam berjalan optimal,” tegasnya.
Langkah efisiensi ini, lanjut Chainur, sejalan dengan penyesuaian kebijakan anggaran yang berlaku di tingkat daerah dan nasional. DKPP berkomitmen menjalankan program secara lebih fokus dan tepat sasaran agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Respons dari kalangan petani pun terbilang positif. Meskipun jumlah titik distribusi berkurang, para petani tetap berharap agar bantuan bibit tembakau ini dapat mendorong peningkatan hasil panen, mengingat tanaman tembakau masih menjadi komoditas andalan di sejumlah wilayah Sumenep.
“Yang penting bibitnya bagus dan tidak telat. Kami siap tanam kalau bantuan datang tepat waktu,” ujar salah satu petani tembakau di Kecamatan Guluk-Guluk.
Diketahui, Sumenep merupakan salah satu daerah penghasil tembakau utama di Pulau Madura. Dengan keberlanjutan program ini, para petani berharap adanya dukungan lanjutan dari pemerintah pusat untuk memperkuat sektor tembakau yang menjadi tulang punggung ekonomi di beberapa kecamatan.
- Penulis: Redaksi