DEPOK | KLIKTIMES.ID – Forum ilmiah internasional bergengsi, Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025, resmi digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat, pada 29–31 Oktober 2025.
Ajang tahunan besutan Kementerian Agama RI ini menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, dan pemikir dari berbagai negara untuk membahas isu Islam, sains, dan teknologi masa depan.
Dengan mengusung tema besar “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future”, AICIS+ 2025 menjadi wadah kolaborasi lintas disiplin yang berfokus pada inovasi dan keberlanjutan global. Tahun ini, sebanyak 230 makalah dari 31 negara terpilih untuk dipresentasikan menjadikannya salah satu forum keilmuan paling bergengsi di dunia Islam kontemporer.
Salah satu nama yang turut mengharumkan dunia akademik tanah air datang dari Madura. Moh. Hamzah, M.H., dosen sekaligus Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kelembagaan STAI Az-Zain Sampang, tampil sebagai presenter dengan memaparkan hasil penelitian berjudul “Electronic Mediation as a Legal Innovation in the Resolution of Sharia Economic Disputes: A Normative Study on the Implementation of Supreme Court Regulation Number 3 of 2022.”
Dalam pemaparannya, Hamzah menyoroti pentingnya inovasi hukum melalui penerapan mediasi elektronik (e-mediation) dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah. Menurutnya, digitalisasi proses mediasi menjadi langkah strategis untuk menciptakan sistem peradilan yang lebih efisien, transparan, dan inklusif.
“Mediasi elektronik bukan sekadar modernisasi administratif, tapi refleksi nilai-nilai maqāṣid al-syarī‘ah dalam konteks keadilan digital,” tegas Hamzah saat menyampaikan presentasinya di hadapan para akademisi internasional.
Ia menilai bahwa sistem peradilan berbasis teknologi merupakan keniscayaan di era digital, terutama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan yang berlandaskan prinsip syariah.
Usai sesi presentasi, Hamzah mengaku bersyukur bisa membawa nama STAI Az-Zain Sampang di forum ilmiah internasional sekelas AICIS+.
“Keterlibatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi terhadap pengembangan keilmuan, sains, dan teknologi Islam, khususnya dalam bidang hukum ekonomi syariah,” ujar Hamzah kepada Media, Jumat (31/10/2025).
Hamzah berharap keikutsertaannya bisa menjadi inspirasi bagi para dosen dan mahasiswa di STAI Az-Zain Sampang agar semakin aktif dalam riset dan publikasi ilmiah berskala global.
“Semoga pengalaman ini memotivasi rekan-rekan dosen dan mahasiswa untuk terus melahirkan karya ilmiah berkualitas. Ke depan, saya berharap lebih banyak delegasi dari STAI Az-Zain yang bisa berpartisipasi di forum internasional seperti ini,” harapnya.
Diketahui, AICIS+ 2025 sendiri menjadi momentum penting bagi penguatan kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia dan komunitas ilmiah dunia. Keterlibatan STAI Az-Zain Sampang dalam forum ini menegaskan kapasitas perguruan tinggi Islam daerah untuk tampil sejajar di kancah akademik internasional.
Dengan mengangkat isu integrasi antara Islam, ekoteologi, dan transformasi teknologi, konferensi ini diharapkan melahirkan gagasan-gagasan baru untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial yang berpijak pada nilai-nilai keislaman.












