BeritaDaerahNasional

Besok! GPR Gelar Aksi Demontrasi ke Bea Cukai Madura, Dukung Menkeu Purbaya Berantas Rokok Ilegal

36
×

Besok! GPR Gelar Aksi Demontrasi ke Bea Cukai Madura, Dukung Menkeu Purbaya Berantas Rokok Ilegal

Sebarkan artikel ini
Pamflet Aksi Demontrasi Gerakan Pemuda Republik. Foto/Klik Times.

PAMEKASAN | KLIKTIMES.ID – Gerakan Pemuda Republik (GPR) siap menggelar aksi demontrasi bertajuk “Gempur Rokok Ilegal” di depan Kantor Bea Cukai Madura, Pamekasan, Kamis (16/10/2025).

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk dukungan moral terhadap langkah tegas Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang tengah mengintensifkan pemberantasan peredaran rokok ilegal di berbagai daerah, termasuk di wilayah Madura.

Ketua GPR, Firdaus Muza, mengatakan bahwa aksi ini bukan sekadar demonstrasi, melainkan gerakan moral untuk memperkuat komitmen pemerintah dalam menertibkan industri rokok ilegal yang selama ini dinilai semakin merajalela dan merugikan negara.

“Kami mendukung penuh kebijakan Menkeu Purbaya yang berani menertibkan industri rokok ilegal. Tapi dukungan itu harus dibuktikan dengan tindakan nyata, bukan hanya seremonial,” ujar Firdaus saat dikonfirmasi KlikTimes, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, berbagai operasi yang selama ini dilakukan aparat terkesan hanya menyentuh permukaan dan tidak menyentuh akar persoalan. Firdaus menilai, penegakan hukum kerap tidak menyentuh produsen besar dan jaringan distribusi, melainkan hanya menekan pengecer kecil di lapangan.

“Jangan rakyat kecil yang dijadikan kambing hitam. Kalau mau bersih, bersihkan dari atas – dari pabrikan, distributor hingga oknum yang jadi bekingnya,” tegasnya.

Dalam pamflet yang beredar luas, GPR memuat tujuh poin tuntutan utama, di antaranya:

1. Pemberantasan rokok ilegal hingga ke akar produsen.

2. Penindakan terhadap aktor intelektual dan backing bisnis gelap.

3. Reformasi internal di tubuh Bea Cukai, terutama di wilayah Madura.

4. Pembersihan oknum aparat yang diduga bermain di lapangan.

5. Perlindungan terhadap pengusaha rokok lokal agar mendapat akses legalitas yang lebih mudah.

6. Transparansi penindakan dan pengawasan industri hasil tembakau.

7. Penguatan komitmen pemerintah untuk berpihak pada industri rakyat kecil.

Lebi lanjut Firdaus menilai, integritas aparat Bea Cukai menjadi faktor penentu keberhasilan reformasi ini. Ia mendesak agar lembaga tersebut benar-benar profesional dan terbuka terhadap pengawasan publik.

“Kami ingin Bea Cukai Madura benar-benar bersih, profesional dan berpihak pada aturan, bukan pada kepentingan pribadi,” ujarnya menegaskan.

Sebagai bentuk keseriusan, GPR akan membawa puluhan merek rokok bodong yang beredar di pasaran – sebagian di antaranya disebut New Humer, Premium Gold dan Cahaya Pro. 

Barang-barang itu akan diserahkan langsung kepada pihak Bea Cukai Pamekasan sebagai bukti konkret adanya peredaran rokok ilegal di Madura.

“Kami ingin menunjukkan bahwa persoalan ini nyata. Banyak rokok ilegal yang beredar terang-terangan tanpa tindakan tegas,” tambah Firdaus.

Aksi yang diperkirakan diikuti sekitar 1.000 peserta ini akan dimulai pukul 09.30 WIB dari titik kumpul Arek Loncor di sisi barat Pamekasan. Massa kemudian akan melakukan long march menuju Kantor Bea Cukai Madura untuk menyerahkan bukti dan menyampaikan tuntutan.

Kendati demikian, Firdaus memastikan, aksi tersebut akan berlangsung damai, tertib dan dialogis.

“Kami datang bukan untuk membuat gaduh tapi untuk mengingatkan. Ini gerakan moral agar pemerintah khususnya Menkeu Purbaya, tahu bahwa rakyat Madura siap mendukung langkah berani melawan rokok ilegal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *