Festival Tete Masa Juluk: Lestarikan Budaya, Gerakkan Ekonomi Lokal

- Jurnalis

Kamis, 17 Juli 2025 - 07:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim saat menghadiri Festival Tete Masa di Desa Juluk, Saronggi (Foto:Klik Times).

i

Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim saat menghadiri Festival Tete Masa di Desa Juluk, Saronggi (Foto:Klik Times).

SUMENEP – Festival Tete Masa kembali digelar meriah di Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Selasa (15/7/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar seremoni tanam tembakau melainkan wujud nyata pelestarian tradisi agraris masyarakat Madura yang telah berlangsung secara turun-temurun.

Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, hadir langsung dalam perhelatan budaya bertajuk Tete Masa Nabur Belta tersebut. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep mendukung penuh kegiatan yang mengangkat nilai-nilai tradisional sekaligus menggerakkan potensi lokal desa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pemerintah daerah mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya lokal,” ujar KH Imam Hasyim.

Festival Tete Masa tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap budaya leluhur, tetapi juga dikembangkan sebagai strategi promosi pariwisata berbasis kearifan lokal. Wakil Bupati menyebut, perhelatan ini penting untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.

“Festival Tete Masa juga bertujuan mengedukasi generasi muda agar mencintai budaya dan tradisi leluhur. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang berkelanjutan,” tambahnya.

Festival dibuka dengan atraksi 42 ekor jaran serek yang memukau warga dan pengunjung. Dilanjutkan dengan prosesi tete masa atau penaburan benih tembakau sebagai simbol dimulainya musim tanam. Acara semakin semarak dengan pameran budaya, diskusi pertanian, bazar produk kelompok tani dan pengajian akbar sebagai penutup rangkaian kegiatan.

KH Imam Hasyim menilai Festival Tete Masa bukan hanya sarat makna budaya, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa, khususnya di sektor pertanian dan pariwisata.

“Festival ini berhasil menyatukan tradisi, edukasi, dan potensi ekonomi dalam satu perhelatan yang membumi,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel kliktimes.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DPR RI, MH. Said Abdullah Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan bersama Ratusan Pemuda Sumenep
PR Cahaya Pro Diduga Bodohi Bea Cukai Madura, Salah Tempel Pita dan Isi Bungkus Tak Sesuai
Kantor Hukum Sulaisi Abdurrazaq dan Partners Somasi DetikOne Terkait Pemberitaan Korban KDRT 
APMS Ultimatum Bupati Sumenep: Aksi Berjilid-jilid, PT Sumekar Dinilai ‘Najis’ dan Merugikan Daerah
APMS Tuntut Evaluasi dan Pembubaran PT Sumekar, Desak Bupati Sumenep Turun Tangan
APMS Gelar Aksi di Depan Pemkab Sumenep, Soroti Suntikan Dana Rp 4 Miliar untuk PT Sumekar Line
Mendikdasmen Tekankan Sinergi Lintas Sektor untuk Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Akses PAUD
SMSI Tegaskan Peran Media Siber Daerah Jadi Benteng Stabilitas Nasional

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 14:07 WIB

DPR RI, MH. Said Abdullah Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan bersama Ratusan Pemuda Sumenep

Jumat, 5 September 2025 - 09:45 WIB

PR Cahaya Pro Diduga Bodohi Bea Cukai Madura, Salah Tempel Pita dan Isi Bungkus Tak Sesuai

Jumat, 5 September 2025 - 09:12 WIB

Kantor Hukum Sulaisi Abdurrazaq dan Partners Somasi DetikOne Terkait Pemberitaan Korban KDRT 

Jumat, 5 September 2025 - 07:22 WIB

APMS Ultimatum Bupati Sumenep: Aksi Berjilid-jilid, PT Sumekar Dinilai ‘Najis’ dan Merugikan Daerah

Kamis, 4 September 2025 - 15:29 WIB

APMS Tuntut Evaluasi dan Pembubaran PT Sumekar, Desak Bupati Sumenep Turun Tangan

Berita Terbaru

Sulaisi Abdurrazaq,  Praktisi Hukum dan Alumni Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia. Foto/Klik Times.

Opini

Jurnalisme yang Menindas Perempuan

Jumat, 5 Sep 2025 - 15:41 WIB