SUMENEP – Dinamika internal organisasi kepemudaan di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumenep kian memanas. Polemik mencuat terkait belum digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih ketua baru DPD KNPI setempat.
Ketua DPD KNPI Sumenep, Syaiful Harir, sebelumnya menyampaikan bahwa Musda akan tetap dilaksanakan, namun pelaksanaannya menunggu kesiapan calon ketua yang bersedia maju. Ia mengklaim, belum ada figur dari organisasi kepemudaan (OKP) yang menyatakan kesiapan untuk mencalonkan diri.
“Percuma kalau saya paksakan Musda tapi tidak ada calon yang bersedia. Itu akan menjadi kendala tersendiri,” ujarnya, Senin (7/7/2025), dikutip dari Detikkota.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, pernyataan tersebut langsung dibantah oleh Asmuni, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sumenep. Menurutnya, tidak benar jika dikatakan tidak ada calon yang siap maju.
“Saya tidak yakin dengan apa yang disampaikan Ketua KNPI. Ada sekitar 20 OKP di Sumenep. Masak tidak satupun yang siap menjadi calon ketua? Itu sulit diterima,” tegasnya.
Asmuni menilai, pernyataan Ketua KNPI hanya sebagai alibi untuk menunda pelaksanaan Musda. Ia bahkan optimistis bahwa banyak OKP siap mengusung kader terbaiknya, termasuk dari Pemuda Muhammadiyah.
“Ini hanya alasan agar Musda tidak dilaksanakan. Kami dari Pemuda Muhammadiyah siap mendelegasikan kader terbaik untuk maju,” tambahnya.
Lebih lanjut, Asmuni juga mempertanyakan legalitas perpanjangan masa jabatan Ketua KNPI saat ini. Ia menyebut keputusan tersebut tidak sah karena bertentangan dengan hasil Rapat Pimpinan Paripurna Daerah (Rapimpurda).
“Alasan perpanjangan itu tidak sah. Rapimpurda adalah forum pengambilan keputusan tertinggi. Tidak bisa dipatahkan hanya dengan rapat harian pengurus. Coba baca lagi AD/ART-nya,” ujarnya singkat.
Asmuni pun menegaskan bahwa tugas Ketua KNPI saat ini bukan menjaring calon ketua, melainkan melaksanakan Musda sesuai mandat Rapimpurda. Ia meminta mekanisme organisasi dijalankan sebagaimana mestinya.
“Tugas Ketua KNPI sekarang itu ya melaksanakan Musda, bukan menjaring calon. Panitia Musda yang bertugas menyurati setiap OKP untuk meminta rekomendasi nama calon ketua. Masak tidak paham organisasi?” tandasnya.