SUMENEP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Sumenep kembali mencetak terobosan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Di bawah kepemimpinan dr Erliyati, M.Kes, rumah sakit milik Pemkab Sumenep ini resmi meluncurkan Instalasi Peduli Pelanggan (IPP), sebuah pusat layanan informasi dan pengaduan terpadu yang dirancang untuk memperkuat komunikasi antara pasien dan manajemen rumah sakit.
Peluncuran IPP dilakukan pada Kamis, 3 Juli 2025, sebagai bagian dari peta jalan transformasi layanan rumah sakit menuju sistem yang lebih cepat, transparan dan profesional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan pasien dan keluarga terhadap akses informasi serta penanganan keluhan yang cepat dan terintegrasi,” terang dr Erliyati pada Selasa, (8/7/2025).
IPP dirancang sebagai pusat komunikasi dua arah antara pasien dan rumah sakit. Setiap pengaduan, pertanyaan maupun masukan akan langsung ditindaklanjuti oleh petugas melalui sistem kerja yang terstruktur secara digital.
Instalasi ini beroperasi penuh selama 24 jam setiap hari, dan lokasinya ditempatkan strategis di sisi timur Instalasi Gawat Darurat (IGD), sehingga mudah diakses langsung oleh pasien maupun melalui sambungan telepon internal antar-unit.
Lebih dari sekadar pusat pengaduan, IPP juga difungsikan sebagai pusat solusi. Seluruh petugas yang bertugas di instalasi ini telah menjalani pelatihan khusus dan memiliki sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hal ini memastikan layanan IPP dijalankan dengan standar tinggi dan profesionalisme demi menjamin kenyamanan serta kepuasan pasien selama berada di lingkungan rumah sakit.
“IPP tidak membeda-bedakan jenis pasien. Baik peserta JKN-KIS, UHC, maupun pasien umum semuanya akan mendapatkan perlakuan yang sama tanpa diskriminasi,” tegas dr Erliyati.
Sebagai bagian dari inovasi, IPP juga telah terintegrasi langsung dengan sistem BPJS Kesehatan, yang bertujuan mempercepat proses administrasi dan meminimalkan hambatan birokrasi yang kerap menjadi keluhan pasien.
Erliyati menjelaskan bahwa IPP merupakan gerbang awal dari transformasi besar RSUD dr H Moh Anwar yang akan dijalankan bertahap hingga tahun 2027. Roadmap tersebut mencakup digitalisasi penuh layanan, peningkatan fasilitas medis hingga persiapan sertifikasi internasional untuk tenaga kesehatan.
Tak hanya itu, pihak manajemen rumah sakit juga tengah mempersiapkan implementasi sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2015 sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan.
Saat ini RSUDMA berstatus sebagai rumah sakit tipe B dengan kapasitas 200 tempat tidur, 45 dokter spesialis serta 120 perawat bersertifikat. Rumah sakit ini juga telah dilengkapi berbagai layanan unggulan seperti IGD 24 jam, ICU, NICU, layanan hemodialisa serta CT-Scan berteknologi tinggi.
Pada tahun 2023, RSUDMA sukses meraih akreditasi paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), yang semakin memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan di kawasan regional Madura.
“Hadirnya IPP bukan sekadar inovasi layanan tetapi juga komitmen kami untuk menghadirkan sistem kesehatan yang berpihak pada hak-hak pasien,” pungkas dr Erliyati.