Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Saat Ketua Banggar Tak Lagi Menakutkan

Saat Ketua Banggar Tak Lagi Menakutkan

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sel, 1 Jul 2025
  • visibility 108

OPINI, Klik Times – Tulisan ini untuk Amran Sulaiman, Menteri yang lagi trend di TikTok. Pak Menteri yang kami cintai, kini Sumenep tercekik di tengah guyuran APBN. Ironinya, BSPS, PIP, Upland dan APBN lain, terjadi masalah di tanah kelahiran Ketua Banggar DPR RI sendiri.

Sejak 2022, dana 60 miliar lebih untuk satu program UPLAND saja. Uang yang seharusnya mengalir ke ladang-ladang petani dataran tinggi, tahun 2025 ini bagai ilusi.

Alih-alih menjadi pupuk bagi kesejahteraan, dana itu justru seperti disemai di meja-meja perjamuan para elit.

Tahun ini, suntikan anggaran kembali ditambah, jumlahnya tidak kecil belasan miliar rupiah.

Namun, yang tumbuh bukan ketahanan pangan, melainkan jaringan kepentingan. Program bernama UPLAND itu kini lebih layak disebut UPLINE: Uang Petani Langsung Infaq ke Elit.

Program ini disusun dengan manis di atas kertas, berlabel kerja sama strategis Pemerintah Indonesia dengan IFAD dan ISDB. Tapi di lapangan, ia menjelma menjadi mesin pemeras setoran, instrumen pemalakan kelompok tani, dan ladang subur bagi kekuasaan lokal.

Ya, Ketua Banggar memang dari Sumenep, tapi rakyat tak lagi merasa punya wakil.

Apa arti jabatan strategis Ketua Badan Anggaran DPR RI jika tak mampu menjadi pengawal uang negara yang dirampok di halaman rumahnya sendiri?

Bukannya membuat para oknum ketakutan, posisi ini justru terkesan menjadi lampu hijau bagi para pemburu rente untuk memperluas lapangan, merekrut pemain baru, dan menyiram jaringan yang sudah lama tumbuh subur.

Ketua Banggar hanya terlihat aktif ketika dipanggil Menteri Ara, tapi diam saat APBN lain dirampok di kampung halamannya. Memang rakyat Sumenep tak tahu siapa saja tamu yang keluar masuk rumah dinas beliau.

Tapi yang pasti, suara rakyat justru hilang di tengah sorak tepuk tangan dari para elite peliharaannya.

Bantuan yang Menyamar Jadi Pemerasan Petani.

Awalnya rakyat menyambut UPLAND dengan penuh harapan. Tapi harapan itu cepat berubah menjadi keresahan. Sebelum bantuan selesai turun, mereka harus ikut pengarahan teknis yang tidak lain adalah instruksi minimal setor 20 persen.

Bukan pajak, bukan potongan zakat Baznas, bukan iuran resmi. Ini murni “swadaya”, sebuah istilah yang mereka rancang untuk menyamarkan dengan regulasi. Hei bro! swadaya itu bukan anggaran mereka yang dipotong.

Contoh: jalan usaha tani (JUT) 100 meter, 80 meter Upland 20 meter Rakyat. Bukan 80 meter masih kamu potong sisa 64 meter. Lalu itukah juknis Upland? Ya, mungkin ini swadaya versi lain.

Sudah itu anggaran mereka masih dipotong untuk belanja keperluan barang, dengan harga di atas pasaran dan tanpa ruang negosiasi. RAB menjadi kitab suci yang tak bisa dibantah, dan petani menjadi umat pasrah yang harus tunduk pada tafsir oknum.

UPLAND bukan lagi program negara. Ia hanya menjadi hadiah ulang tahun kekuasaan, dikemas dalam proposal dan berita acara. Petani yang benar-benar berhak justru tersingkir, tak punya akses, tak punya beking, tak punya suara.

Petani Hanya Penerima Formalitas

Yang pertama panen bukan petani. Tapi mereka yang tak pernah mencangkul, tak pernah ke sawah, hanya tahu kapan dana cair, dan siapa yang harus diberi ‘jatah’.

Petani hanya jadi alat pelengkap: untuk foto, untuk laporan, untuk justifikasi. Padahal di ladang, yang tumbuh bukan hasil pertanian, tapi kekecewaan dan hutang.

IFAD, ISDB, dan Negara: Kalian Sedang Membiayai Apa?

IFAD dan ISDB perlu bertanya pada diri sendiri: Apakah dana pinjaman mereka benar-benar memperkuat petani, atau sedang disedot jadi celengan politik lokal?

Dan kepada Amran Komandan Kementerian Pertanian: Apakah Anda sungguh tidak tahu?

Atau memang memilih pura-pura tidak mendengar demi menjaga harmoni politik?

Jika tidak ada pembenahan, maka kerja sama ini hanya akan memperluas ladang rente dan menumbuhkan mafia anggaran di tingkat lokal.

Dari Artikel Ini Menuju Kasus Hukum

Saya tak menulis ini untuk meminta penghentian bantuan. Saya menulis ini karena bantuan harus diselamatkan.

Tapi penyelamatan tidak cukup dengan klarifikasi atau surat bantahan dari para pemburu proyek.

Harus ada keberanian hukum, pembongkaran jaringan rente, dan pengawalan bersama dari jurnalis, masyarakat sipil, akademisi, dan tentu saja, Aparat Penegak Hukum.

Karena kalau tidak, Kabupaten Sumenep akan menjadi simbol nasional dari kegagalan menjaga APBN di level lokal, tempat Ketua Banggar tinggal, tapi rakyatnya tetap miskin karena uangnya habis ditilep elite yang dia diamkan.

***

**) Opini Ditulis oleh Fauzi AS, Pengamat Kebijakan Publik. 

**) Tulisan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab media Klik Times.id

**) Rubrik terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

**) Artikel Dikirim ke email resmi redaksi Klik Times.id

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirimkan apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi Klik Times.id.

 

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Momentum HUT Bhayangkara ke-79, Polsek Guluk-Guluk Gelar Tasyakkuran dan Kenaikan Pangkat Dua Anggota

    Momentum HUT Bhayangkara ke-79, Polsek Guluk-Guluk Gelar Tasyakkuran dan Kenaikan Pangkat Dua Anggota

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 80
    • 0Komentar

    SUMENEP – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur menggelar acara Tasyakkuran yang berlangsung khidmat dan penuh makna di Mapolsek setempat, Kamis (3/7/2025). Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini tak hanya menjadi ajang refleksi dan ungkapan syukur atas pengabdian panjang institusi Polri kepada bangsa tetapi juga menjadi momentum istimewa bagi dua personel […]

  • Yayasan Tarbiyatus Shibyan Lepas Ratusan Siswa Kelas Akhir, Ketua Yayasan: Jaga Akhlak dan Tetap Ingat Sekolah

    Yayasan Tarbiyatus Shibyan Lepas Ratusan Siswa Kelas Akhir, Ketua Yayasan: Jaga Akhlak dan Tetap Ingat Sekolah

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 78
    • 0Komentar

    SUMENEP – Lembaga Pendidikan Tarbiyatus Shibyan Jadung Dungkek Sumenep menggelar acara pelepasan ratusan siswa kelas akhir dengan penuh khidmat dan semarak. Kegiatan ini berlangsung di halaman Madrasah setempat Minggu pagi, 29 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas akhir dari jenjang RA, MI hingga Madrasah Tsanawiyah dan SMA yang telah menyelesaikan masa belajarnya di […]

  • Drama Migas di Ujung Madura

    Drama Migas di Ujung Madura

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle Fauzi As
    • visibility 95
    • 0Komentar

    OPINI, Klik Times – Negara sedang rajin bekerja. SKK Migas dan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) mereka turun ke laut. Bukan untuk memancing ikan, tapi memancing harapan. Harapan untuk menambal APBN yang bolong, menambang migas dari perut laut Kangean. Apa salah negara mencari pemasukan? Tentu tidak. Tapi apakah caranya harus dengan mengguncang dasar laut dan […]

  • Dr. Lia Istifhama Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79, Ajak Polri Terus Bersinergi dengan Masyarakat

    Dr. Lia Istifhama Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79, Ajak Polri Terus Bersinergi dengan Masyarakat

    • calendar_month Sel, 1 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 41
    • 0Komentar

    SURABAYA – Anggota DPD/MPR RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia. Ning Lia, sapaan akrabnya, juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025), tokoh perempuan yang dikenal aktif di […]

  • Isu Dugaan Penyalahgunaan Jabatan, Kanit Tipikor dan Kapolres Pamekasan Bungkam

    Isu Dugaan Penyalahgunaan Jabatan, Kanit Tipikor dan Kapolres Pamekasan Bungkam

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 61
    • 0Komentar

    PAMEKASAN – Dugaan penyalahgunaan jabatan oleh seorang oknum Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Kanit Tipikor) Polres Pamekasan tengah menjadi sorotan tajam masyarakat. Namun, di tengah gencarnya perhatian publik, baik Kanit Tipikor maupun Kapolres Pamekasan belum memberikan pernyataan resmi atas isu yang berkembang. Isu ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun TikTok Tukang.kutip yang viral dan […]

  • BEM STITA Sumenep Sukses Gelar Seminar Internasional, Soroti Tantangan AI dalam Pendidikan Islam

    BEM STITA Sumenep Sukses Gelar Seminar Internasional, Soroti Tantangan AI dalam Pendidikan Islam

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Raya
    • visibility 29
    • 0Komentar

    SUMENEP – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep berhasil menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk “Transformasi Pendidikan Islam Global dalam Membangun Mahasiswa Berintegritas dan Perguruan Tinggi yang Unggul di Tengah Tantangan Artificial Intelligence (AI)”. Acara yang digelar pada Rabu (18/6/2025) di Rumah Dinas Bupati Sumenep ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme. […]

You cannot copy content of this page

expand_less