SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya membuka kanal pengaduan publik bertajuk “Lapor Pak Purbaya” sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai temuan di lapangan terkait kinerja jajaran Kementerian Keuangan.
Sejak diluncurkan pada 15 Oktober 2025, layanan hotline tersebut mencatat lebih dari 28 ribu aduan masyarakat. Sebagian besar laporan berfokus pada pelayanan dan dugaan pelanggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Pewarta Klik Times mencoba menguji respons layanan itu ke nomor WhatsApp +62 822-4040-6600 dengan melaporkan maraknya peredaran rokok ilegal merek New Humer di wilayah Madura. Namun, petugas kanal aduan justru mengarahkan pelapor untuk menghubungi layanan lain.
“Nah, kalau terkait informasi Bea Cukai dan peredaran rokok ilegal, silakan hubungi Bravo Bea Cukai di nomor 1500225, ya,” ujar petugas layanan Lapor Pak Purbaya saat dikonfirmasi.
Kendati demikian, Pantauan Klik Times pada Minggu (26/10/2025) menunjukkan, rokok ilegal merek New Humer masih beredar bebas di sejumlah toko di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep. Kemasan dan mereknya tetap sama, tanpa perubahan, seolah tak tersentuh penindakan aparat.
Padahal, dalam tiga tahun terakhir, sedikitnya delapan operasi besar telah dilakukan aparat Bea Cukai di berbagai daerah. Namun, langkah tersebut belum menimbulkan efek jera yang signifikan. Beberapa di antaranya mencakup penggagalan pengiriman senilai Rp2,1 miliar di Surabaya pada Desember 2024, penyitaan 291 ribu batang rokok di Terminal Ceguk Pamekasan pada Maret 2022, serta pemusnahan lima juta batang hasil 151 penindakan oleh Bea Cukai Madura pada 2021.
Awal 2025, lebih dari lima juta batang rokok ilegal kembali disita, dengan merek New Humer tetap mendominasi hasil temuan. Operasi gabungan di 13 kecamatan Pamekasan pada Juni 2024, penangkapan produsen di Desa Bangkes, Kadur, hingga penyitaan 30 karton rokok di wilayah Jawa Tengah–DIY dan Pasuruan tahun 2025, juga belum berhasil menghentikan peredaran merek tersebut.
Hingga kini, rokok ilegal New Humer masih beredar luas di pasaran, menjadi pekerjaan rumah besar bagi aparat Bea Cukai dan Kementerian Keuangan dalam menjaga wibawa fiskal serta penegakan hukum di sektor cukai.
Kini, pewarta Klik Times menunggu langkah nyata dari Menkeu Purbaya – apakah laporan publik ini benar-benar akan ditindaklanjuti atau sekadar menjadi bagian dari cawe-cawe birokrasi yang ramai di awal, namun senyap di akhir.












