JAKARTA | KLIKTIMES.ID – Seorang pengamat politik dan etika publik, Angga Pasaribu, menyoroti keras kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan anggota DPR RI Rudi Hartono Bangun terhadap istrinya. Kasus ini bukan sekadar KDRT biasa, melainkan disebut-sebut sudah mengarah pada upaya pembunuhan, yang dinilai sangat mencoreng citra lembaga legislatif.
“Seorang pejabat publik, apalagi wakil rakyat, seharusnya menjadi teladan moral. Jika benar Rudi Hartono Bangun melakukan kekerasan brutal hingga mengancam nyawa istrinya, ini bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga kejahatan serius yang tidak bisa ditolerir,” tegas Angga, Sabtu (27/9/2025).
Angga menilai DPR tidak boleh bersikap pasif. Menurutnya, Badan Kehormatan DPR wajib segera memproses dan memberikan sanksi tegas.
“Tidak cukup sekadar teguran atau pencabutan fasilitas. Kasus ini sudah layak berujung pada pemecatan sebagai anggota DPR. Publik harus melihat bahwa lembaga legislatif berani bersih-bersih dari wakil rakyat yang mencoreng marwah parlemen,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa DPR adalah representasi rakyat. Ketika seorang anggota justru terlibat dalam tindak kriminal yang melukai keluarganya sendiri, maka secara moral ia telah kehilangan legitimasi.
“Bagaimana mungkin seseorang yang tidak mampu menjaga keluarganya, bahkan tega melakukan upaya pembunuhan, bisa dipercaya mengurus kepentingan jutaan rakyat?” ujarnya tajam.
Angga mendesak aparat penegak hukum bergerak cepat. Menurutnya, DPR harus berani membuka pintu agar proses hukum berjalan transparan. “Tidak boleh ada kesan melindungi. Jika dibiarkan, ini hanya akan memperburuk krisis kepercayaan publik kepada DPR,” tutupnya.
Kasus Rudi Hartono Bangun kini tengah menjadi sorotan luas, dan publik menanti apakah DPR benar-benar berani menegakkan standar etika tertinggi terhadap anggotanya sendiri.