PAMEKASAN | KLIKTIMES.ID – Kasus dugaan salah tempel pita cukai pada rokok merek Cahaya Pro yang di produksi PR Cahaya Pro milik Haji Muzakki di Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, terus menjadi atensi publik.
Gerakan Pemuda Republik (GPR) menuding Bea Cukai Madura terkesan leha-leha dalam melakukan pengawasan dan penindakan.
Ketua GPR, Firdaus Muza, mengatakan bahwa alasan kekurangan personel sebagaimana disampaikan Humas Bea Cukai Madura tidak bisa dijadikan dalih. Menurutnya, Bea Cukai memiliki peran strategis dalam memastikan kepatuhan pengusaha rokok terhadap aturan cukai.
“Soal kekurangan tim dengan jumlah kurang lebih 50 orang sebagaimana diungkapkan Humas Bea Cukai Madura itu bukan alasan. Bea Cukai adalah institusi penting dalam menegakkan hukum, khususnya terkait akal-akalan pengusaha rokok. Kalau hanya beralasan soal personel, kesannya Bea Cukai Madura terkesan leha-leha dalam bekerja,” kata Firdaus kepada Klik Times, Kamis (18/9/2025).
Firdaus menilai dugaan salah tempel pita cukai pada rokok Cahaya Pro bukan perkara kecil. Praktik ini, lanjutnya, berpotensi merugikan negara sekaligus menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat di industri hasil tembakau.
“Kalau kasus ini dibiarkan, artinya Bea Cukai ikut membiarkan kebocoran negara. Ini sama saja menggadaikan kewibawaan institusi,” ujarnya.
Lebih jauh, GPR mengancam bakal menggelar aksi demonstrasi jika Bea Cukai Madura tetap terkesan leha-leha dan tidak segera bertindak. Firdaus menyebut pihaknya sudah menyiapkan skema aksi dengan melibatkan elemen masyarakat.
“Kalau Bea Cukai Madura masih leha-leha, GPR tidak akan tinggal diam. Kami akan turun ke jalan menyuarakan keresahan publik,” tegasnya.
Tak hanya itu, GPR juga menyiapkan langkah melaporkan kasus ini ke Bea Cukai Kanwil Jatim. Menurut Firdaus, supervisi dari tingkat provinsi penting dilakukan agar dugaan salah tempel pita cukai tidak tenggelam tanpa kejelasan.
“Kami tidak ingin masalah ini hilang begitu saja. Jika Bea Cukai Madura tidak mampu, kami akan laporkan ke Kanwil Jatim agar kasus ini benar-benar diusut tuntas,” kecamnya.
Aktivis Gerbang Salam Pamekasan itu menegaskan, publik akan menilai kinerja Bea Cukai dari sikapnya terhadap kasus ini.
“Kalau lembaga sebesar Bea Cukai Madura masih terlihat leha-leha, masyarakat akan hilang kepercayaan. Padahal cukai bukan sekadar soal uang, tapi soal integritas dan keberanian melawan kecurangan,” pungkasnya.