APMS Gelar Aksi di Depan Pemkab Sumenep, Soroti Suntikan Dana Rp 4 Miliar untuk PT Sumekar Line

- Jurnalis

Kamis, 4 September 2025 - 14:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

APMS Gelar Aksi Demonstrasi di depan Pemkab Sumenep. Foto/Klik Times.

i

APMS Gelar Aksi Demonstrasi di depan Pemkab Sumenep. Foto/Klik Times.

SUMENEP | KLIKTIMES.ID – Aliansi Penyelamat Masyarakat Sumenep (APMS) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Kamis (4/9/2025). Aksi ini menyoroti polemik pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sumekar Line, yang dinilai sarat kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.

Koordinator lapangan aksi, Dedy Wahyudi, mengungkapkan bahwa PT Sumekar Line menerima suntikan dana sebesar Rp 4 miliar dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 lalu.

“Jumlah itu sangat fantastis bagi ukuran BUMD yang sedang sakit kronis. Berdasarkan kajian kami, penggelontoran dana tersebut sarat konflik kepentingan,” tegas Dedy dalam orasinya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

APMS menilai adanya dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Yayak Nurwahyudi, Kepala Disperkimhub, yang juga merangkap sebagai Komisaris Utama PT Sumekar Line. Posisi ganda tersebut, menurut Dedy, jelas membuka ruang conflict of interest.

“Seorang pejabat publik menggunakan kewenangannya untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan yang ia duduki. Ini bentuk penyalahgunaan wewenang yang tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

Selain itu, massa aksi juga menyoroti persoalan internal PT Sumekar Line, termasuk dugaan penunggakan gaji karyawan. Kondisi ini, kata Dedy, semakin menegaskan ketidakberesan dalam pengelolaan BUMD tersebut.

“Bagaimana mungkin gaji karyawan tidak dibayarkan, sementara dana miliaran rupiah bisa digelontorkan. Ini mencederai rasa keadilan,” tambahnya.

Dalam aksinya, APMS mendesak Bupati Sumenep untuk keluar menemui massa secara langsung. Mereka menilai sikap bupati akan menjadi bukti konsistensi terhadap tagline kepemimpinannya, “Bismillah Melayani.”

“Kalau bupati tidak berani menemui rakyatnya, berarti tagline itu hanya slogan kosong,” pungkas Dedy.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi masih berlangsung. Massa aksi tetap bersikukuh untuk bertemu langsung dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.

Follow WhatsApp Channel kliktimes.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DPR RI, MH. Said Abdullah Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan bersama Ratusan Pemuda Sumenep
PR Cahaya Pro Diduga Bodohi Bea Cukai Madura, Salah Tempel Pita dan Isi Bungkus Tak Sesuai
Kantor Hukum Sulaisi Abdurrazaq dan Partners Somasi DetikOne Terkait Pemberitaan Korban KDRT 
APMS Ultimatum Bupati Sumenep: Aksi Berjilid-jilid, PT Sumekar Dinilai ‘Najis’ dan Merugikan Daerah
APMS Tuntut Evaluasi dan Pembubaran PT Sumekar, Desak Bupati Sumenep Turun Tangan
Mendikdasmen Tekankan Sinergi Lintas Sektor untuk Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Akses PAUD
SMSI Tegaskan Peran Media Siber Daerah Jadi Benteng Stabilitas Nasional
Festival Tembakau Madura Disorot, PR Maghfiroh Jaya Ditagih Transparansi Produksi

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 14:07 WIB

DPR RI, MH. Said Abdullah Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan bersama Ratusan Pemuda Sumenep

Jumat, 5 September 2025 - 09:45 WIB

PR Cahaya Pro Diduga Bodohi Bea Cukai Madura, Salah Tempel Pita dan Isi Bungkus Tak Sesuai

Jumat, 5 September 2025 - 09:12 WIB

Kantor Hukum Sulaisi Abdurrazaq dan Partners Somasi DetikOne Terkait Pemberitaan Korban KDRT 

Jumat, 5 September 2025 - 07:22 WIB

APMS Ultimatum Bupati Sumenep: Aksi Berjilid-jilid, PT Sumekar Dinilai ‘Najis’ dan Merugikan Daerah

Kamis, 4 September 2025 - 15:29 WIB

APMS Tuntut Evaluasi dan Pembubaran PT Sumekar, Desak Bupati Sumenep Turun Tangan

Berita Terbaru

Sulaisi Abdurrazaq,  Praktisi Hukum dan Alumni Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia. Foto/Klik Times.

Opini

Jurnalisme yang Menindas Perempuan

Jumat, 5 Sep 2025 - 15:41 WIB