Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Berita » Pernyataan Pengusaha Rokok Ini Tuai Reaksi, Dinilai Singgung Pelaku PR Legal Lain di Sumenep

Pernyataan Pengusaha Rokok Ini Tuai Reaksi, Dinilai Singgung Pelaku PR Legal Lain di Sumenep

  • account_circle M. Faizi
  • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
  • visibility 69

SUMENEP – Pernyataan kontroversial yang dilontarkan YD, pemilik Perusahaan Rokok (PR) Air Bening Jaya, memantik respons keras dari sejumlah pelaku industri rokok legal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

YD dalam wawancara yang dimuat beberapa media pada Selasa (17/6/2025) menyebut, “Bukannya saya mau ngaku bagus, cuma pabrik saya yang biasa kerja tiap hari.” Kalimat itu dinilai menyiratkan kesan seolah hanya pabrik miliknya yang produktif di tengah stagnasi industri lokal.

Pernyataan tersebut langsung menuai tanggapan dari pelaku PR legal lainnya yang merasa direndahkan. Salah satu pemilik PR resmi di Sumenep mengaku keberatan dengan ucapan YD.

“Saya punya 350 karyawan yang masuk kerja setiap hari, kecuali hari Minggu. Kami produksi dan jual secara legal. Ucapan itu seperti mengabaikan jerih payah kami yang taat aturan,” ujar salah satu pengusaha rokok legal yang identitasnya enggan dipublikasikan dalam keterangan yang diterima Klik Times.id, Rabu (18/6/2025).

Senada, pengusaha PR legal lainnya juga angkat bicara. Ia mengatakan, pabriknya mempekerjakan 70 orang, dengan 40-50 karyawan aktif setiap hari dan memproduksi sekitar 300 bal per minggu.

“Kami tetap memilih jalur legal karena hanya produk sah yang punya masa depan. Rokok ilegal cepat atau lambat akan musnah karena rawan pemalsuan dan tak punya fondasi hukum,” bebernya penuh keyakinan.

Ia menambahkan, industri rokok legal lokal bukan sekadar soal untung-rugi, tetapi juga menyangkut pemberdayaan ekonomi masyarakat dan upaya mempertahankan kedaulatan usaha daerah.

“Kami ingin sektor ini dikuasai oleh anak daerah, bukan diserobot pebisnis dari luar atau bahkan asing. Kalau sekarang yang bisa menembus pasar nasional masih sedikit, ya kami terus berproses,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, pelaku industri ini menilai komentar YD terkesan arogan dan tidak mencerminkan semangat kolektif pelaku usaha lokal. Ia berharap komunikasi antarpengusaha lebih dijaga agar tidak menimbulkan polemik yang tak perlu.

“Jangan asal bicara seolah paling benar dan paling sukses. Lihatlah ke kanan dan kiri, banyak yang lebih dulu menempuh jalur legal, tanpa harus menjatuhkan sesama,” pungkasnya.

  • Penulis: M. Faizi
  • Editor: Redaksi
  • Sumber: Berita

Rekomendasi Untuk Anda

  • SMSI Siap Gandeng Bea Cukai Gerebek Sarang Rokok Ilegal di Lenteng! 30 Lebih PR Diduga Beroperasi Ilegal

    SMSI Siap Gandeng Bea Cukai Gerebek Sarang Rokok Ilegal di Lenteng! 30 Lebih PR Diduga Beroperasi Ilegal

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 52
    • 0Komentar

    SUMENEP – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep tak tinggal diam menghadapi maraknya produksi rokok ilegal yang merugikan negara. Dengan data dan bukti yang telah dikantongi, SMSI siap mengajak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Madura untuk turun langsung melakukan inspeksi ke Dusun Angsanah, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng yang diduga menjadi sarang […]

  • Madura Sudah Berfilsafat Sebelum Dosen Filsafat Ada!

    Madura Sudah Berfilsafat Sebelum Dosen Filsafat Ada!

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 76
    • 0Komentar

    OPINI, Klik Times – Ada sebuah pertemuan sebuah organisasi mahasiswa di Jogja. Kebetulan ada perwakilan dari STITAL Ibrohimy Bangkalan yang juga ikut serta. Sebelum acara dimulai, beberapa mahasiswa berdiskusi ringan tentang seputar dinamika politik yang lagi viral. Tiba-tiba, mahasiswa UIN Walisongo bertanya kepada Mahasiswa STITAL Ibrohimy. Dia bertanya: “Madura itu termasuk daerah tertinggal dan SDM […]

  • Penolakan Survei Seismik 3D di Perairan Kangean, DPRD Sumenep: “Jangan Paksakan Jika Berat Sebelah”

    Penolakan Survei Seismik 3D di Perairan Kangean, DPRD Sumenep: “Jangan Paksakan Jika Berat Sebelah”

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 34
    • 0Komentar

    SUMENEP – Penolakan rencana survei seismik tiga dimensi (3D) untuk eksplorasi minyak dan gas (migas) di wilayah perairan dangkal West Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yazid. Menurut Akhmadi, penolakan yang disuarakan masyarakat Kangean merupakan cerminan dari keresahan yang lebih […]

  • Perempuan Dan Perubahan Sosial Di Madura, Antara Tradisi Dan Emansipasi

    Perempuan Dan Perubahan Sosial Di Madura, Antara Tradisi Dan Emansipasi

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 33
    • 0Komentar

    OPINI, Klik Times – Madura yang terkenal dengan pulau garam merupakan salah satu wilayah yang kaya akan budaya dan tradisi, serta memiliki keunikan tersendiri dalam masalah sosial masyarakatnya. Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah bagaimana posisi dan peran perempuan di tengah dinamika budaya Madura yang kuat, terutama dalam menghadapi perubahan sosial yang semakin […]

  • Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Sumenep Gelar Senam Massal dan Layanan Gratis di CFD Taman Bunga

    Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Sumenep Gelar Senam Massal dan Layanan Gratis di CFD Taman Bunga

    • calendar_month Ming, 22 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 27
    • 0Komentar

    SUMENEP – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor (Polres) Sumenep menggelar senam bersama masyarakat di area Car Free Day (CFD) Taman Bunga, Kabupaten Sumenep, Minggu (22/6/2025) pagi. Kegiatan ini berlangsung semarak dan penuh antusiasme. Ratusan warga dari berbagai kalangan tampak memadati area CFD untuk ikut serta dalam senam massal yang melibatkan langsung jajaran […]

  • Ketika Bea Cukai Jadi Canmacanan Katthu’: Menakutkan Dalam Citra, Mandul Dalam Fakta

    Ketika Bea Cukai Jadi Canmacanan Katthu’: Menakutkan Dalam Citra, Mandul Dalam Fakta

    • calendar_month Sen, 23 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 77
    • 0Komentar

    OPINI, Klik Times – Di tengah polemik maraknya peredaran rokok ilegal dan Jual Beli pita cukai di Madura, muncul istilah lokal yang sarat sindiran: canmacanan katthu’.  Dalam bahasa Madura, itu berarti macan buatan dari kayu. Ia terlihat buas, namun sejatinya tidak pernah menggigit siapa pun. Itulah metafora yang kini disematkan pada Bea Cukai Madura. Istilah […]

You cannot copy content of this page

expand_less