Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Drama Migas di Ujung Madura

Drama Migas di Ujung Madura

  • account_circle Fauzi As
  • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
  • visibility 97

OPINI, Klik Times – Negara sedang rajin bekerja. SKK Migas dan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) mereka turun ke laut.

Bukan untuk memancing ikan, tapi memancing harapan. Harapan untuk menambal APBN yang bolong, menambang migas dari perut laut Kangean.

Apa salah negara mencari pemasukan? Tentu tidak. Tapi apakah caranya harus dengan mengguncang dasar laut dan perasaan warga sekaligus?

Itu baru menarik untuk dibahas.

Survei Seismik 3D sedang disiapkan di perairan dangkal West Kangean, Sumenep.

Katanya sih demi kemajuan, demi “mengevaluasi prospek lapangan migas baru.” Tapi buat warga Kangean, ini seperti meminjam gelas lalu membawa seluruh isi dapur.

Bukan kisah fiksi, sejak zaman Pagerungan 1985, yang dieksplorasi adalah harapan, dan yang dieksploitasi adalah kesabaran rakyat kepulauan.

Dari sisi negara, ini penting. Produksi migas menurun. Cadangan menipis. Uang terus dicetak, tapi sumur minyak tak bertambah.

Maka dicari cadangan baru, dan Kangean, seperti biasa, jadi ‘target potensial.

Potensial untuk siapa? sayangnya selalu potensial untuk diperas, bukan dinikmati oleh penduduknya.

Tapi mari kita tenang sejenak. Jangan cepat terprovokasi. Jangan pula langsung menolak semua program Migas.

Mungkin saja, negara kali ini betul-betul ingin baik. Mungkin saja KEI ingin menjaga lingkungan.

Mungkin juga mereka hanya sedang menyiapkan kejutan yang belum diumumkan. Jalan beraspal sampai pesisir, atau listrik menyala lebih dari 12 jam. Mungkin.

Namun suara masyarakat tidak boleh dikecilkan. Ahmad Sayuti dari Lakpesdam NU dan Fadli dari Pemuda Muhammadiyah telah menyuarakan kekhawatiran.

Katanya, laut bukan sekadar ruang ekonomi. Tapi ruang hidup, ruang budaya, tapi juga ruang trauma berkepanjangan.

Apalagi di Kangean, kenangan buruk itu bukan dongeng. Ketika gas dan minyak keluar, warga malah keluar negeri. Ketika rakyat dibantu kapal besar, namun ibu hamil tetap lahir di dalam perahu kecil.

Ketika rig berdiri, rumah warga justru runtuh ekonominya. Bahkan kata Fadli, “Kami tidak anti pembangunan.” Tentu.

Siapa juga yang anti pembangunan, asal pembangunan itu bukan hanya untuk mereka yang datang dari luar dengan mobil dinas dan pulang dengan laporan manis.

Namun, kita juga harus jeli: Siapa yang berdiri paling depan menolak?

Apakah mereka betul-betul menolak karena cinta lingkungan?

Atau karena ingin mengatur ulang tawar-menawar di belakang layar?

Jangan sampai rakyat jadi barisan depan, tapi kontraknya tetap ditandatangani diam-diam oleh mereka yang berjas tapi tak berbaju nurani.

Ini penting! Jangan sampai aspirasi murni rakyat ditunggangi elite lokal yang ingin menjual penolakan di pagi hari, lalu menyepakati proyek di malam hari.

Maka, mari kita ajukan syarat:

• Survei Seismik? Boleh. Tapi audit dulu jejak yang lama.

• Pembangunan? Setuju. Tapi libatkan warga dalam pengambilan keputusan.

• Pendapatan negara? Sah. Tapi jangan jadikan masyarakat hanya sebagai penjaga pagar lokasi pengeboran.

Dan untuk semua pihak yang sekarang tampil vokal: jangan sekadar nyaring di mikrofon, tapi diam ketika diberikan jatah.

Kalau menolak, tolak dengan terang. Kalau mendukung, dukung dengan akal sehat.

Jangan jadi pejuang yang ujungnya hanya ingin jadi rekanan.

Negara butuh pemasukan. Tapi rakyat butuh kejelasan. Migas adalah milik bersama, bukan milik pemodal yang datang lima tahun sekali.

Maka jangan biarkan seismik mengguncang kepercayaan, dan jangan biarkan tanah Kangean hanya jadi kisah tentang minyak yang tak pernah jadi milik penduduknya.

Terakhir pesan pada saudaraku di Kangean, kadang di dalam barisan idealisme masyarakat, ada manuver diam-diam elite lokal yang hanya bisa dideteksi oleh nurani dan sedikit akal.

 

***

**) Opini Ditulis oleh Fauzi AS, Pengamat Kebijakan Publik. 

**) Tulisan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab media Klik Times.id

**) Rubrik terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

**) Artikel Dikirim ke email resmi redaksi Klik Times.id

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirimkan apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi Klik Times.id.

  • Penulis: Fauzi As

Rekomendasi Untuk Anda

  • BEM STITA Sumenep Sukses Gelar Seminar Internasional, Soroti Tantangan AI dalam Pendidikan Islam

    BEM STITA Sumenep Sukses Gelar Seminar Internasional, Soroti Tantangan AI dalam Pendidikan Islam

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Raya
    • visibility 31
    • 0Komentar

    SUMENEP – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep berhasil menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk “Transformasi Pendidikan Islam Global dalam Membangun Mahasiswa Berintegritas dan Perguruan Tinggi yang Unggul di Tengah Tantangan Artificial Intelligence (AI)”. Acara yang digelar pada Rabu (18/6/2025) di Rumah Dinas Bupati Sumenep ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme. […]

  • SRC Gandeng Universitas Brawijaya Bahas Tantangan Riset dan Peran AI, Luncurkan Program SMSI Goes to Campus

    SRC Gandeng Universitas Brawijaya Bahas Tantangan Riset dan Peran AI, Luncurkan Program SMSI Goes to Campus

    • calendar_month Kam, 3 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 85
    • 0Komentar

    MALANG – Sygma Research and Consulting (SRC) melakukan pertemuan strategis dengan Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, di Gedung Rektorat UB Malang pada Kamis (3/7/2025). Pertemuan ini membahas berbagai isu penting mulai dari tantangan riset nasional, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga peran generasi muda dalam menghadapi dinamika bangsa ke depan. CEO Sygma, Ken Bimo […]

  • Tragedi di Lomba Karapan Sapi “Pakar Sakera”, Pagar Tembok Roboh: Satu Orang Meninggal, Tiga Luka-Luka

    Tragedi di Lomba Karapan Sapi “Pakar Sakera”, Pagar Tembok Roboh: Satu Orang Meninggal, Tiga Luka-Luka

    • calendar_month Ming, 22 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 49
    • 0Komentar

    SUMENEP – Lomba Karapan Sapi bertajuk “Pakar Sakera” yang memperebutkan Piala Bupati Cup 2025 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diwarnai tragedi. Sebuah pagar tembok pembatas di sisi timur Lapangan Kerapan Sapi Giling roboh dan menimpa penonton menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan […]

  • Polres Sumenep Raih Penghargaan Tingkat Nasional Pelayanan Prima dari Kapolri

    Polres Sumenep Raih Penghargaan Tingkat Nasional Pelayanan Prima dari Kapolri

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Klik Times
    • visibility 39
    • 0Komentar

    JAKARTA – Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda.,S.I.K, menerima penghargaan bergengsi dari Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, atas capaian luar biasa dalam bidang pelayanan publik. Penghargaan gemilang tingkat nasional tersebut diberikan dalam kategori Pelayanan Prima berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi kinerja pelayanan publik mandiri tingkat Polri tahun 2024. Penilaian ini menjadi cerminan […]

  • Ketua HMI Cabang Sumenep Minta Polemik Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan di UNIBA Diselesaikan Secara Internal

    Ketua HMI Cabang Sumenep Minta Polemik Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan di UNIBA Diselesaikan Secara Internal

    • calendar_month Sab, 21 Jun 2025
    • account_circle M. Faizi
    • visibility 114
    • 0Komentar

    SUMENEP – Polemik dugaan pemalsuan tanda tangan dalam proses pengajuan berkas organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura tengah menjadi perhatian publik, terutama di kalangan kader organisasi. Beberapa pengurus HMI Komisariat Persiapan UNIBA Madura mengaku identitasnya dicatut dalam dokumen resmi organisasi tanpa persetujuan. Haikal Maulana, salah satu pengurus, secara tegas […]

  • 11 Pabrikan Rokok Lokal Siap Produksi di APHT Sumenep, Industri Tembakau Tunjukkan Geliat Positif

    11 Pabrikan Rokok Lokal Siap Produksi di APHT Sumenep, Industri Tembakau Tunjukkan Geliat Positif

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    SUMENEP – Industri rokok lokal di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menunjukkan geliat yang semakin menjanjikan. Hal ini ditandai dengan keterlibatan 11 perusahaan rokok lokal yang telah resmi terdaftar sebagai tenant dalam proyek Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) yang berlokasi di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk. Proyek yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Sumekar ini diproyeksikan menjadi […]

You cannot copy content of this page

expand_less