Kolokium Strategis POSKO 23 Rumuskan Program KKN Berbasis Temuan Lapangan di Desa Jadung

- Jurnalis

Selasa, 22 Juli 2025 - 07:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peserta KKN POSKO 23 STKIP PGRI Sumenep saat mempresentasikan hasil temuan lapangan dalam Kolokium Strategis di Kabupaten Sumenep (Foto:Klik Times).

i

Peserta KKN POSKO 23 STKIP PGRI Sumenep saat mempresentasikan hasil temuan lapangan dalam Kolokium Strategis di Kabupaten Sumenep (Foto:Klik Times).

SUMENEP – Dalam semangat pengabdian bertema “Merah Putih”, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSKO 23 STKIP PGRI Sumenep menggelar Kolokium Strategis sebagai forum ilmiah untuk merumuskan program kerja berbasis hasil observasi lapangan di Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Senin (21/7/2025).

Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari survei dan studi diagnostik yang telah dilakukan sebelumnya. Kolokium dihelat sebagai ruang konsolidasi tim guna menyusun arah pengabdian yang kontekstual, adaptif dan berdampak nyata sesuai kebutuhan masyarakat desa.

Kolokium menjadi momen penting untuk mematangkan ide dan strategi kerja. Seluruh anggota POSKO 23 berperan aktif dalam menyampaikan temuan serta gagasan dari lima sektor utama: pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan kewirausahaan. Melalui pendekatan partisipatoris dan analitis, mereka memetakan berbagai potensi serta problematika yang dihadapi warga Desa Jadung.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua POSKO 23, Subaydi, mengatakan bahwa forum ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan akademik mahasiswa dalam menciptakan program yang berdampak dan berakar kuat pada realitas lokal.

“Kolokium ini bukan sekadar ruang diskusi, tapi bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Imam Maghrobi Jabir, selaku Divisi Acara, menjelaskan bahwa kolokium menjadi ajang integrasi ide antar divisi sekaligus menyelaraskan visi besar POSKO 23.

“Kami ingin setiap divisi saling terhubung dan membentuk satu langkah bersama agar KKN ini benar-benar transformatif dan bermakna,” tuturnya.

Kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Sumenep ini dirancang dalam format diskusi kelompok terfokus dan presentasi lintas divisi. Masing-masing divisi menyampaikan hasil analisis temuan lapangan, lalu dilakukan penyelarasan untuk memastikan tidak terjadi tumpang tindih program.

Setiap usulan program ditinjau berdasarkan tiga indikator utama: urgensi masalah, kelayakan eksekusi dan dampak jangka panjang. Hasilnya, dirumuskan sejumlah program yang diharapkan bisa diimplementasikan secara konkret dan berkelanjutan oleh masyarakat setempat.

Kegiatan ini sejalan dengan visi besar KKN POSKO 23, yaitu:

“Menjadi katalisator transformatif dalam mengakselerasi kemajuan desa berbasis kolaborasi edukatif, kultural dan inovatif guna membangun masyarakat Desa Jadung yang mandiri, produktif dan berdaya saing melalui sinergi ilmu pengetahuan dan kearifan lokal.”

Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan ilmiah, POSKO 23 merancang program yang tidak hanya menyelesaikan masalah permukaan, tapi menyentuh akar persoalan desa dan membuka jalan menuju kemandirian warga.

Dalam kolokium ini, tercetus sejumlah program unggulan yang dirancang untuk:

• Mendorong pemberdayaan masyarakat berbasis nilai nasionalisme dan progresivisme.

• Menggunakan pendekatan partisipatoris dan analitis dalam memetakan serta menyelesaikan masalah desa.

• Membentuk jejaring kolaboratif yang sinergis antara mahasiswa, pemerintah, masyarakat dan sektor swasta.

Semangat “Merah Putih” menjadi napas utama dalam setiap perencanaan. Lebih dari sekadar tema, ia menjadi simbol komitmen mahasiswa dalam menyumbang solusi nyata bagi desa.

“KKN bukan hanya soal tinggal di desa tapi tentang bagaimana kita bisa jadi bagian dari transformasi sosial di masyarakat,” pungkas Subaydi.

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel kliktimes.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perangkat Desa di Sumenep Jadi Tersangka Curanmor, Aktivis Desak Hukuman Maksimal
Langkah Prematur Ubaid Abdul Hayat, Alarm Ingatkan PKDI Terancam Jadi Arena Konflik Kades
Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah UIN Madura 2025-2026 Resmi Dilantik di Pamekasan
Kades Sapeken Dilaporkan Atas Dugaan Penganiayaan, Joni Junaidi Bantah: “Itu Bentuk Pembinaan”
Forkopimda Sumenep Luncurkan Video Klip Indonesia Raya, Getarkan Nasionalisme Warga
Dirut RSUD Sumenep Imbau Keluarga Pasien Lebih Disiplin Jaga Kebersihan
Dugaan Anak Aniaya Ayah hingga Tewas di Sumenep, Polisi Lakukan Observasi Kejiwaan
Nova Harivan Paloh Gelar Pesta Rakyat & Bazar UMKM Meriahkan HUT RI ke-80

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:52 WIB

Perangkat Desa di Sumenep Jadi Tersangka Curanmor, Aktivis Desak Hukuman Maksimal

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Langkah Prematur Ubaid Abdul Hayat, Alarm Ingatkan PKDI Terancam Jadi Arena Konflik Kades

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:14 WIB

Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah UIN Madura 2025-2026 Resmi Dilantik di Pamekasan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Kades Sapeken Dilaporkan Atas Dugaan Penganiayaan, Joni Junaidi Bantah: “Itu Bentuk Pembinaan”

Senin, 18 Agustus 2025 - 22:28 WIB

Dirut RSUD Sumenep Imbau Keluarga Pasien Lebih Disiplin Jaga Kebersihan

Berita Terbaru