SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo terus menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat layanan kesehatan khususnya di wilayah kepulauan.
Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah menambah tenaga dokter spesialis untuk RS Abuya Kangean, rumah sakit rujukan utama di kawasan kepulauan.
Bupati memastikan, tahun ini Pemkab kembali akan membiayai pendidikan tiga calon dokter spesialis baru, yang akan menjadi spesialis ke-5, ke-6 dan ke-7 hasil dari program penyekolahan daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bentuk komitmen kami agar masyarakat kepulauan bisa menikmati layanan kesehatan yang sama seperti warga di daratan. Kesehatan adalah hak bukan privilese,” tegas Bupati.
Diketahui, Program ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Pemkab Sumenep telah menyekolahkan empat dokter spesialis, tiga di antaranya berasal dari wilayah kepulauan dan satu dari wilayah daratan.
Menurut Bupati, ketersediaan dokter spesialis adalah elemen dasar yang menentukan kualitas pelayanan sebuah rumah sakit. Karena itu, langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian layanan kesehatan di RS Abuya.
“Tahun depan kita tambah tiga lagi. Pemerintah daerah akan membiayai pendidikan dokter spesialis demi menjamin pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat kepulauan,” ujarnya.
Untuk saat ini, RS Abuya telah memiliki tujuh dokter spesialis, meskipun tiga di antaranya masih berstatus spesialis pendukung. Sementara, kebutuhan akan spesialis lain seperti anestesi, radiologi dan patologi klinik menjadi prioritas utama dalam penyekolahan berikutnya, yang akan dianggarkan pada tahun 2026.
Sementara menunggu ketersediaan SDM secara mandiri, layanan spesialis di RS Abuya saat ini masih ditopang melalui sistem kerja sama dengan rumah sakit besar seperti RSU Dr. Soetomo Surabaya dan RS Brawijaya. Langkah ini turut mendapat dukungan dari jaringan rumah sakit pemerintah di seluruh Provinsi Jawa Timur.
“Ini bagian dari investasi jangka panjang, bukan sekadar soal alat dan bangunan, tapi tentang manusia yang siap mengabdi,” tutur Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya mendorong putra-putri daerah untuk kembali dan mengabdi di tanah kelahirannya. Menurutnya, keberadaan dokter yang berasal dari komunitas lokal akan memperkuat hubungan sosial budaya sekaligus menciptakan kesinambungan layanan yang lebih berkelanjutan.
“Kami sedang membangun masa depan pelayanan kesehatan yang mandiri dan berkelanjutan di RS Abuya. Dengan menyekolahkan putra-putri daerah, kami berharap mereka kembali sebagai garda terdepan pelayanan,” tandasnya.